Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar menyiapkan anggaran sebesar Rp5,3 miliar untuk pengendalian inflasi di Ibu Kota Provinsi Bali itu agar tidak terus merangkak naik.
"Secara formal ada anggaran sekitar Rp5,3 miliar, itu di luar anggaran yang memang sudah ada kegiatannya di organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Minggu.
Ia menyebutkan anggaran sebesar Rp5,3 miliar tersebut bersumber dari Dana Transfer Umum dan Dana Desa. Sedangkan inflasi Kota Denpasar pada Juli 2022 sebesar 6,72 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional saat itu sebesar 4,94 persen.
"Sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri, ada dua persen dari Dana Transfer Umum untuk tiga bulan terakhir di Kota Denpasar itu ada sekitar Rp3,2 miliar," ujarnya.
Kemudian, lanjut Jaya Negara, ada juga anggaran sekitar Rp2,1 miliar yang merupakan penyisihan dua persen dari Dana Desa.
Hal ini sesuai arahan dalam Keputusan Menteri Desa PDTT No 97 Tahun 2022 tentang Panduan Pengendalian Inflasi dan Mitigasi Dampak Inflasi Daerah pada Tingkat Desa.
Baca juga: Wali Kota Denpasar tanam cabai bantuan BI untuk tekan inflasi
Menurut Jaya Negara, peruntukan dana sebesar Rp5,3 miliar tersebut sudah ada aturannya, di antaranya untuk subsidi transportasi, bantuan sosial, ada juga untuk kepentingan operasi pasar dan sebagainya. "Untuk operasi pasar bahkan kami sudah lakukan sejak 22 Agustus lalu," ucap Jaya Negara.
Selain itu, kata dia, di organisasi perangkat daerah juga ada sejumlah program dan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian inflasi seperti halnya yang ada di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
"Di desa-desa juga sudah ada kegiatan pembagian sembako, hingga kegiatan Posyandu Paripurna di PKK. Jadi, banyak kegiatan untuk pengendalian inflasi ini," ujarnya.
Operasi pasar yang telah dilakukan dari Agustus dan rencananya hingga akhir tahun 2022 itu dilaksanakan di sejumlah pasar di Kota Denpasar seperti Pasar Badung, Pasar Kreneng, Pasar Agung, dan sebagainya.
Dalam operasi pasar tersebut, sejumlah komoditas pangan seperti cabai merah kecil dan besar, bawang merah, telur, mie instan dan minyak goreng dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
Baca juga: Pemkot Denpasar adakan bazar pangan untuk pengendalian inflasi