Singaraja, Bali (ANTARA) - Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali mengedukasi para anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) pada pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan keamanan digital terkai data pribadi.
"Edukasi ini dilakukan sebagai upaya antisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan terkait data pribadi yang dimiliki," kata Kepala Bidang Persandian dan Statistik Komang Ery Marta Pariarta, di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, keamanan digital saat ini menjadi hal penting yang patut dijaga oleh setiap orang, terlebih perkembangan teknologi saat ini hampir setiap orang mampu mengakses informasi hanya di genggaman, tidak terkecuali para ibu Dharma Wanita.
Pihaknya ingin meningkatkan pemahaman tentang data pribadi, antisipasi isu hoaks yang marak di masyarakat sampai ke hoaks tingkat tinggi yaitu 'deep fake' (video rekayasa atau materi digital yang dibuat oleh kecerdasan buatan yang canggih hingga menghasilkan gambar dan suara yang terlihat dan terdengar asli).
Baca juga: Sekda Buleleng libatkan pendamping PKH sukseskan Program Regsosek 2022
"Kami mengajak ibu-ibu Dharma Wanita untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah langsung di telepon pintar masing-masing dimana hal tersebut bisa digunakan untuk pengamanan di akun media sosial 'WhatsApp'," katanya.
Sementara itu, Ketua DWP Buleleng, Dewi Suyasa mengatakan, para istri PNS atau ibu Dharma Wanita yang kesehariannya menemani suami dan bergelut dengan kegiatan rumah tangga sudah sepatutnya diberi pemahaman akan pentingnya keamanan data keluarga maupun pribadi.
Bukan hanya itu saja, pihaknya tidak memungkiri para ibu-ibu ada juga yang aktif bermedia sosial kadang abai akan keamanan data pribadi atau akun media sosial yang dimiliki.
"Saya harap para ibu Dharma Wanita disini dapat memahami serta mempraktekkan literasi keamanan data ini bersama narasumber, semoga bermanfaat kedepannya," katanya.
Baca juga: Pemkab Buleleng minta IDI tingkatkan capaian vaksin penguat