Denpasar (ANTARA) - Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bangli I Gusti Ayu Vira Wijayantari Abw (23) yang sedang sakit di Turki akhirnya dipulangkan dan rencananya akan dijemput pihak Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM (Disnaker) Provinsi Bali di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu.
"Rencana yang jemput Disnaker Bali, BP2MI, dan keluarga. Jadwal kepulangan dengan Qatar Airways tanggal 23 Agutus 2022 Ankara-Doha," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda di Denpasar, Rabu.
Ngurah Arda menuturkan bahwa keberangkatan Ayu Vira dari Ankara sejak Selasa (23/8) kemarin sekitar pukul 13.05 waktu setempat menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan QR-960, dan dilanjutkan dari Doha menuju Denpasar pukul 02.05 waktu setempat untuk dijadwalkan tiba sore ini.
Terkait permasalahan yang dialaminya di Turki, pihak Disnaker Bali mengaku akan mempertemukan Ayu Vira dengan pemilik Bali Widya Padmi Internasional Spa School Anak Agung Raka Murtini yang disebut sebagai fasilitator keberangkatannya.
"Setelah nanti tiba di Bali dan mudah-mudahan sudah sehat tentunya kita panggil kedua belah pihak untuk diminta penjelasannya," ujar Ngurah Arda.
Kepala BP3MI Denpasar Bali AA Gde Indra Hardiawan menambahkan bahwa pemulangan Ayu Vira merupakan hasil koordinasi dan upaya Disnaker Bali bersama BP2MI Denpasar, dan Disnaker Bangli yang melakukan permohonan ke Kementerian Luar Negeri dan perwakilan di Angkara.
"Dari hasil koordinasi via WhatsApp, pihak KBRI menyampaikan Gusti Ayu Vira sudah dalam keadaan sehat dan membaik. Sudah menjadi atensi pemerintah untuk dipulangkan ke daerah asal, sejauh ini pemulangan tersebut difasilitasi oleh perwakilan yang berada di Angkara," kata Indra di Denpasar.
Setelah nantinya tiba di Indonesia, pihak BP3MI Denpasar Bali itu menyampaikan bahwa akan terlebih dahulu fokus pada pengobatan korban. Sebelumnya disebutkan bahwa PMI perempuan asal Bangli tersebut sakit parah di Turki.
Dalam surat yang disampaikan Ayu Vira ke Presiden Jokowi ia juga menyampaikan keluhan penyakitnya yang semakin memburuk dan membutuhkan pertolongan untuk dipulangkan.
Sementara itu, Agung Raka Murtini pemilik lokasi pelatihan juga telah diperiksa tim BP3MI, dan mengaku akan bertanggung jawab.
"Kami mendorong dan mengawal, sejauh mana pertanggungjawaban (Raka Murtini) dilakukan baik dari sisi pengobatan, atau fasilitas lainnya. Selanjutnya, menjadi atensi BP3MI dan Disnaker Bali, melakukan pembinaan kepada lembaga pelatihan sebagai upaya melakukan evaluasi bahwa tugas dan fungsinya hanya melatih," ujar Indra kepada media.
Indra mengatakan untuk proses hukum maupun mediasi akan dikembalikan kepada kedua belah pihak, namun ia mendorong untuk proses mediasi untuk pemenuhan hak-hak, tentunya dengan sinerginya dengan Disnaker Bali.
Selanjutnya, setelah tiba di Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, PMI asal Bangli itu rencananya akan diantarkan pihak Disnaker Bali menuju kediamannya.