Badung (ANTARA) - Provinsi Bali akan menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan International Drugs Enforcement Conference (IDEC) 2022 yang akan diselenggarakan di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung.
"Kegiatan ini dilaksanakan di Bali pada 2-4 Agustus mendatang, dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Petrus Reinhard Golose akan membuka sidangnya yang akan diikuti oleh 21 negara kawasan Timur Jauh," ujar Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra, di Kota Denpasar, Bali, Rabu.
Sebanyak 21 negara tersebut, di antaranya adalah Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, China, Hong Kong, Macau, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Mongolia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Papua Nugini, Timor Leste, Laos, dan Indonesia.
Baca juga: BNN hancurkan barang bukti 78,4 kg sabu dan 62 kg ganja
"Peserta International Drugs Enforcement Conference 2022 adalah aparat penegak hukum yang menangani masalah narkotika di negaranya masing-masing," katanya pula.
Ia mengatakan, pertemuan International Drugs Enforcement Conference di Bali itu akan membahas strategi dan kerja sama penanggulangan narkoba dari sisi suplai.
"Di dalam kegiatan ini nantinya juga akan membahas best practice penanganan-penanganan narkoba yang tentunya diharapkan tidak hanya dari sisi suplai dan penegakan hukum semata, tetapi juga dari sisi pecandunya, korban penyalahgunanya, rahabilitasi atau yang lebih dikenal sebagai soft power yang sekarang dicanangkan oleh Bapak Kepala BNN RI," ujarnya lagi.
Gde Sugianyar Dwi Putra menambahkan, kegiatan itu juga menjadi kesempatan untuk saling menjalin kerja sama dalam upaya penanggulangan narkotika.
Baca juga: Peringatan Hari Antinarkoba Internasional dipusatkan di Bali
"Badan Narkotika Nasional tidak hanya bekerja di hilir, tapi di hulu juga dengan melalui kerja sama. Jadi pendekatan yang dilakukan oleh Kepala BNN RI selain hard power, soft power juga cooperation. Dalam sidang International Drugs Enforcement Conference ini akan bertukar informasi dan melakukan kerja sama-kerja sama dalam penanganan narkoba," ujarnya lagi.