Jakarta (ANTARA) -
"Kami sudah mempersiapkan semuanya. Saat ini capaian persiapan sudah 56,32 persen. Kita kebut proses ini supaya sebelum KTT semua sudah aman dan siap pakai," kata Darmawan di Jakarta, Sabtu.
Pada puncak penyelenggaraan G20 rencananya para delegasi akan menggunakan kendaraan operasional berbahan bakar listrik, sehingga PT PLN sebagai pemegang peran penting tengah menyiapkan 70 unit SPKLU Ultra Fast Charging dan 21 unit SPKLU Fast Charging.
Unit-unit ini nantinya akan mendukung kebutuhan pengisian kendaraan listrik selama kegiatan yang dijadwalkan puncaknya berlangsung November 2022.
Baca juga: PLN kebut persiapan pasokan listrik rangkaian acara G20 di Bali
Nantinya setelah rampung, sebanyak 26 unit SPKLU Ultra Fast Charging akan disediakan di Hotel Apruva Kempinski dan 38 unit lainnya di kawasan ITDC Nusa Dua. Kemudian demi memastikan kebutuhan pengisian kendaraan listrik, enam unit sisanya dapat direlokasi sesuai kebutuhan.
Untuk 21 unit SPKLU Fast Charging yang mendukung akan dibangun tersebar di 15 titik di Bali, pun juga PLN mengaku akan menyiapkan sebanyak 200 unit Home Charging sebagai pelengkap bagi kendaraan operasional lainnya.
Darmawan menyebut pemerintah berencana menggunakan seluruh kendaraan operasional dengan bahan bakar listrik sebagai alat transportasi para delegasi Kepresidenan G20, mulai dari mobil, motor hingga bus listrik.
200 unit Home Charging yang digunakan sebagai pelengkap dikatakan Darmawan proses persiapannya telah mencapai 50,91 persen, untuk nanti dapat digunakan bagi penyelenggaraan G20 di Pulau Dewata
"Langkah yang dilakukan PLN ini bukan hanya semata-mata untuk perhelatan G20 saja. Mengingat Bali merupakan wilayah destinasi wisata, maka usai acara ini SPKLU ini juga bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Darmawan kepada media.
Baca juga: UI sediakan bus listrik untuk G20
Menurutnya, ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam meningkatkan kesadaran diri masyarakat terhadap kehadiran kendaraan listrik. Dengan infrastruktur pendukung yang lengkap maka ia menilai masyarakat tak perlu ragu lagi dalam beralih kendaraan.
"Ini juga bukti nyata bagi dunia bahwa Indonesia sudah bergerak cepat dalam transisi energi, khususnya beralih dari mobil yang berbahan bakar fosil menjadi berbahan bakar listrik," kata Direktur Utama PT PLN tersebut.