Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Jepang berencana menghibahkan kembali kapal patroli untuk membantu Indonesia yang nantinya akan digunakan Badan Keamanan Laut RI dalam upaya memastikan keamanan wilayah perairan dan laut.
Rencana itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Kishida Fumio yang memimpin delegasi Jepang dalam kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral bersama Presiden RI Joko Widodo Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat.
"Untuk menjaga kedamaian dan keamanan di perairan laut seputar Indonesia, kami merencanakan untuk memulai studi pemberian kapal patroli kepada Bakamla Indonesia agar potensi penjaga laut tetap bisa ditingkatkan," kata PM Kishida dalam jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo selepas pertemuan bilateral yang disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Jumat.
Ini bukan kali pertama pemerintah Jepang menghibahkan kapal patroli maupun kapal pengawas kepada Indonesia.
Sebelumnya, pada tanggal 30 November 2007, pemerintah Jepang menghibahkan tiga unit kapal patroli kepada polisi perairan di bawah Kepolisian RI yang masing-masing diberi nama Kapal Patroli (KP) Anismadu dengan nomor lambung 649, KP Hayabusa 648 dan KP Taka 640.
Lantas pada tanggal 14 Februari 2020, Jepang juga menghibahkan satu unit kapal pengawas perikanan Hakurei Maru kepada Indonesia disertai bantuan dana perbaikan dan perlengkapan komponen kapal senilai 2,2 miliar yen.
Selain hibah kapal, perhatian Jepang membantu Indonesia dalam bidang kelautan dan perikanan juga tertuang melalui dana hibah sebesar 5,5 miliar yen (sekitar Rp704 miliar) yang disampaikan untuk pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) di enam pulau terluar di wilayah RI.
Dalam kesempatan yang sama Presiden Jokowi sempat mengapresiasi partisipasi Jepang atas pembangunan keenam SKPT tersebut, dua di antaranya telah selesai yakni di Natuna dan Biak.
"Saya menyambut baik partisipasi Jepang dalam pembangunan sentra kelautan dan perikanan di Natuna dan Biak yang telah selesai, dan komitmen pembangunan sentra-sentra serupa di Sabang, Moa, Saumlaki, dan Morotai," kata Presiden Jokowi.
Ini menjadi kunjungan pertama dari Kepala Pemerintahan Jepang ke Indonesia sejak pendahulu PM Kishida, yakni Suga Yoshihide berkunjung pada bulan Oktober 2020.
Indonesia jadi negara pertama yang dikunjungi dalam lawatan ke kawasan Asia Tenggara. PM Kishida juga dijadwalkan untuk meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada hari Sabtu (30/5).
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut, antara lain, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.