Badung (ANTARA) - Tuksedo Studio di Kabupaten Gianyar, Bali, telah meluncurkan dan melakukan serah terima produk pertama mobil Tuksedo Studio 356 Coupe kepada pembelinya yaitu Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI) Ahmad Sahroni.
"Ini sebagai bukti nyata bahwa Tuksedo Studio telah mampu menelurkan sebuah karya yang sesuai dengan standar mobil-mobil klasik yang menjadi inspirasinya," ujar salah satu pendiri Tuksedo Studio Pudji Handoko dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Kamis.
Ia mengatakan, dibangun dalam jangka waktu kurang lebih satu tahun, mobil itu memiliki warna orisinal polyantha red dan interior yang terbuat sepenuhnya dari kulit dengan tema anyaman dengan mesin kapasistas 2.200cc
Tuksedo Studio 356 Coupe dilengkapi juga dengan power steering, memiliki chassis yang persis dengan bentuk orisinalnya serta body yang dibangun dengan automotive-grade aluminium untuk memaksimalkan performa dan sensasi berkendara.
Menurut Pudji Handoko , Tuksedo Studio 356 Coupe merupakan produk Tuksedo Studio dengan designasi #1 yang dibeli oleh Ahmad Sahroni saat beliau pertama kali datang ke tempat kami di akhir tahun 2020.
Baca juga: Toyota Indonesia ekspor 166 ribu mobil Januari-November 2021
"Bapak Sahroni juga telah melakukan pemesanan untuk mobil keduanya dari kami, yaitu Mercedes 300SL Gullwing yang juga telah dipesan oleh Ketua Umum IMI bapak Bambang Soesatyo," katanya.
Tuksedo Studio yang didirikan oleh Pudji Handoko dan Lilik Mardianto itu, memulai usahanya dengan pembuatan ulang atau recreation Porsche 356 Speedster dan hingga kini sedang dalam proses produksi Porsche 550 Spyder, Mercedes 300SL Gullwing , Toyota 2000GT, dan BMW 507.
Di waktu yang sama juga masih banyak lagi tipe-tipe mobil klasik yang masuk dalam rencana produksi Tuksedo Studio yang sedang dalam proses research and development.
Pudji menambahkan, dengan kapasitas produksi yang dimiliki sekarang, prosesi launching mobil pertama, serta kepercayaan yang diberikan oleh publik dan pemerintah, Tuksedo Studio berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produksinya.
"Kami juga terus belajar untuk berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi kreatif Indonesia ke depannya," ungkapnya.