Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Tuksedo Studio yang terletak di kawasan Ketewel, Gianyar, Bali menjadi inspirasi pelaku industri kreatif yang bernilai tinggi.
“Kehadiran Tuksedo Studio ini bisa menginspirasi industri kreatif lebih tinggi lagi dan lebih menghasilkan nilai tambah yang akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat di Bali dan industri kreatif di Indonesia,” ujar Sandiaga Uno saat mengunjungi Tuksedo Studio di Gianyar, Bali, Kamis.
Tuksedo Studio Bali merupakan spesialis manufaktur mobil-mobil klasik yang dibuat secara handmade dan bergerak dalam bidang pembuatan kit car, modifikasi, re-kreasi, hingga restorasi kendaraan.
Ia menjelaskan Tuksedo Studio adalah industri kreatif yang dapat membangun kembali produk-produk mobil dan nantinya perahu yang unik dan memiliki nilai tambah yang luar biasa.
Baca juga: Kemenparekraf akan terus kembangkan produk ekonomi kreatif Indonesia
Baca juga: Kemenparekraf akan terus kembangkan produk ekonomi kreatif Indonesia
Nantinya, Sandiaga juga ingin agar perahu karya dari artis Tuksedo Studio bisa hadir berbagai destinasi wisata Indonesia.
“Saya melihat ini bisa dibuat untuk destinasi-destinasi wisata seperti boat di Bedugul, danau-danau di Bali, dan juga danau di Indonesia seperti di Danau Toba. Jadi selain kita punya phinisi kita juga punya perahu yang unik. Ini juga bisa membuka peluang usaha,” jelas dia
Dalam kunjungan itu, Menparekraf Sandiaga melihat langsung berbagai koleksi mobil serta melihat isi bengkel dengan berbagai komponen mobil mulai dari kerangka hingga gambar jenis mobil antik dan modifikasi.
Menparekraf mengaku dirinya mengapresiasi kreasi dan inovasi yang dihadirkan Tuksedo Studio Bali dalam bidang ekonomi kreatif. Ia juga mendukung pembuatan mobil klasik yang akan diproduksi dan didesain sendiri oleh Tuksedo Studio.
Baca juga: Sandiaga dukung Festival Kuliner Indonesia di Melbourne
Baca juga: Sandiaga dukung Festival Kuliner Indonesia di Melbourne
“Mobil yang dinamai First Lady, karena ini uniknya perpaduan antara industri dan kreatif. Ini banyak memperkerjakan artis-artisnya, jadi ini bukan mekanik tapi artis. Jadi jika dulu bermimpi punya mobil nasional yang massal, kini punya mobil nasional klasik dan unik yang sebentar lagi akan terwujud,” ungkapnya.
Pendiri Tuksedo Studio, Pudji Handoko, menambahkan ia bersama tim dalam waktu dekat akan memproduksi mobil klasik dengan desain dan konsep yang terinspirasi dari mobil klasik era 1930an.
“Selanjutnya kami akan membuat mobil sendiri, desain sendiri yang akan kami mulai tahun ini. Jadi tetap modelnya klasik, kami akan buat dengan merek Tuksedo dan diberi nama First Lady,” katanya.