Negara (Antara Bali) - Sedikitnya 98 kepala keluarga di Desa Manistutu, Kabupaten Jembrana, kekurangan air bersih karena tidak sanggup menanggung ongkos operasional penampungan air.
"Sudah tiga bulan ini kami kekurangan dana untuk menjalankan mesin yang berfungsi menyalurkan air ke rumah-rumah warga," kata Ketua Kelompok Toya Amerta, Gde Parta, Kamis.
Menurut Parta, antaranggota kelompok ada kesepakatan untuk membayar Rp5.000 untuk setiap kubik air yang digunakan.
Namun, iuran dari anggota tersebut tidak cukup untuk menutupi kebutuhan operasional yang mencapai Rp1,3 juta hingga Rp1,4 juta per bulannya.(GBI/IGT/T007)