Nusa Dua (Antara Bali) - Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar mengemukakan, laporan ada bom di hotel The St Regis di Nusa Dua bermula dari serangkaian SMS kepada salah seorang staf pengamanan hotel itu. Seluruhnya ada enam SMS, di mana SMS kelima menegaskan pesan ancaman peledakan bom.
"Saya ini sungguh-sungguh. Hotel anda sedang diancam teroris, akan diledakkan pada tanggal 3 Desember pukul 00.00 malam. Cepat cek sebelum terlambat," demikian isi SMS yang diperoleh dari salah seorang sumber.
Menurut Sugianyar, laporan ada bom di hotel itu bermula dari serangkaian SMS kepada salah seorang staf pengamanan hotel itu. Seluruhnya ada enam SMS, di mana SMS kelima menegaskan pesan ancaman peledakan bom.
"Saya ini sungguh-sungguh. Hotel anda sedang diancam teroris, akan diledakkan pada tanggal 3 Desember pukul 00.00 malam. Cepat cek sebelum terlambat," demikian isi SMS yang diperoleh dari salah seorang sumber.
Sugianyar yang dikonfirmasi soal itu menyatakan, rangkaian sms itu telah diketahui polisi dan sedang ditelusuri oleh Bagian Kejahatan Cyber Kepolisian Daerah Bali.
"Pesan itu sendiri diterima mereka semalam. Mereka menunda memberitahu kami untuk alasan kenyamanan tamu dan sebagainya. Sebetulnya sikap manajemen seperti ini tidak bisa dibenarkan, khawatir kalau saja ancaman itu betul terjadi," katanya.
Dia menyatakan, setelah kejadian ini, pihaknya akan memberi penekanan kepada para pengelola hotel di Bali agar tidak segan-segan menghubungi polisi jika ada ancaman keamanan atau gangguan keamanan lain. "Jangan ambil resiko. Lebih baik segera hubungi polisi daripada ancaman itu betulan terjadi," katanya.
Polisi masih mengembangkan penyelidikan untuk secepatnya mengungkap pelaku dan motif ancaman bom tersebut.(*)