Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendorong percepatan pemberian bantuan sosial oleh pemerintah daerah, mengingatkan bahwa bantuan tersebut dapat mendorong roda perekonomian.
“Kalau sampai ribuan belum menerima bantuan, ini akan sangat berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Kalau cair minimal bisa beli telur. Beli beras. Ada pergerakan ekonomi. Tapi kalau seperti ini, susah," kata Mensos dalam kegiatan evaluasi penyaluran bansos di Seminyak, Kabupaten Badung, Bali pada Selasa.
Berbicara di hadapan kepala dinas-dinas sosial kabupaten/kota di Bali, perwakilan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dan para pendamping sosial, Mensos menekankan agar sesegera mungkin untuk mencairkan bantuan.
Dari perhitungan akumulasi anggaran yang belum cair dari Juli-September seluruh Provinsi Bali mencapai sekitar Rp450 miliar, sebuah angka yang menurut Mensos jika dicairkan akan sangat membantu pergerakan roda ekonomi.
Baca juga: Mensos ajukan bantuan untuk yatim piatu
Dia mengingatkan, kondisi perekonomian Bali masih belum sepenuhnya pulih. Dalam kondisi lesu, anggaran negara berupa bantuan sosial menjadi faktor penting yang mendorong geliat perekonomian.
"Kalau masih ada ribuan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) belum cair, maka ekonomi di level bawah tidak bergerak. Sementara ini sudah pertengahan Oktober pak. Kalau tidak segera dicairkan akan segera kena blokir," kata Risma.
Terkait hal itu dia meminta agar pembayaran bansos yang belum cair, termasuk yang belum cair sejak Januari 2021, agar dibayarkan secara tunai.
Untuk mempercepat penyaluran dalam kesempatan itu, Mensos Risma juga melakukan penyaluran kilat untuk para KPM yang masih belum melakukan transaksi. Penyaluran dilakukan kepada belasan penerima manfaat yang berasal dari Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan.