Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana meminta pemerintah daerah tidak terlalu menggantungkan anggaran penanganan rabies kepada pemerintah pusat ataupun pihak asing.
"Kalau hal-hal yang bersifat kejadian luar biasa (KLB) seperti rabies, sebaiknya jangan terlalu mengandalkan dana dari pusat. Yang KLB perlu tindakan cepat," katanya di Denpasar, Rabu.
Pemprov Bali tahun ini mendapatkan bantuan vaksin antirabies untuk anjing dari organisasi pangan dunia (FAO) sebanyak 130.000 vaksin. Bantuan vaksin tersebut untuk membantu pemerintah daerah melakukan vaksinasi massal tahap ketiga.
"Ke depan, pemda dalam menganggarkan hal yang bersifat KLB itu seharusnya perencanaannya diatur dengan baik. Jangan sampai nantinya di saat KLB begitu parah tetapi tidak ada vaksin, dan daerah yang menjadi korban," ucap anggota komisi yang membidangi pendidikan dan kesra itu.
Menurut dia, kalau memang masih bisa diantisipasi dengan anggaran di daerah, seyogyanya itu bisa dimanfaatkan terlebih dahulu.
Politisi dari PDI Perjuangan Bali ini berharap supaya dana cadangan yang dimiliki Pemprov Bali dapat dimanfaatkan untuk penanganan rabies ataupun KLB lainnya, sehingga ketika ada sesuatu masalah, sudah tersedia dana yang dapat dimanfaatkan dengan cepat.(LHS/T007)
Anggaran Rabies Jangan Tergantung Pusat
Rabu, 25 Juli 2012 16:18 WIB