Denpasar (ANTARA) - Putu Suciawan, putra Bali kelahiran Kabupaten Buleleng ini, menghadirkan aplikasi mobile JTrip yang mengusung konsep Super Apps (satu aplikasi dengan banyak layanan terintegrasi) dan One Stop Solution and Service untuk mempermudah pemesanan ojek online, makanan, tiket pesawat hingga kamar hotel.
"Banyak apps yang sudah sukses, tetapi orang malas mendownload banyak aplikasi. Jadi, tercetus ide padukan layanan seperti GoJek, Booking.com, Traveloka dan aplikasi lainnya," kata Suciawan di Denpasar, Rabu.
Oleh karena itu, ia memberanikan diri untuk membuat JTrip, yang diharapkan dapat memudahkan pengguna hanya dengan mengakses satu aplikasi bisa mendapatkan berbagai layanan. Aplikasi JTrip ini juga sudah dapat diunduh/download gratis di PlayStore untuk pengguna android dan di App Store.
JTrip, lanjut dia, adalah aplikasi pemesanan ojek online, makanan, delivery (pengiriman barang), tiket (dari tiket pesawat, tiket destinasi wisata, hingga tiket event seperti konser dan sebagainya), properti (penginapan, hotel, villa), dan fitur-fitur lain yang didambakan lapisan masyarakat dalam satu aplikasi.
Baca juga: Badung majukan sektor pertanian dengan aplikasi Go-Tani
JTrip juga dilengkapi dengan tampilan video dari layanan yang tersedia misalnya tayangan video restoran dengan tampilan menu yang ditawarkan hingga video properti seperti villa termasuk juga video destinasi wisata.
Aplikasi ini semakin lengkap dengan adanya e-wallet yang memudahkan pengguna melakukan pembayaran langsung di aplikasi.
"Jadi, JTrip telah menjadi aplikasi alternatif di kalangan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang tentu sulit didapatkan dari aplikasi lain. Selain itu, aplikasi ini memberikan kemudahan layanan dan menentukan tarif yang murah," ujarnya.
Hal lain yang menguntungkan mengenai aplikasi online ini adanya jenis pelayanan JRide , JCar, JTicket, Jhotel, JDeliv, yang sangat praktis dan memberikan keuntungan mendukung dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kepentingan perjalanan.
Dapat dibayangkan segi praktisnya, hanya dengan memencet HP masuk dalam aplikasi JTrip para masyarakat dapat memperoleh keinginan sesuai yang diinginkan masyarakat.
Contoh dalam jenis transportasi JRide sangat umum digunakan masyarakat karena dari segi pengaturan waktu secara praktis masyarakat secara praktis dapat tepat waktu dalam tujuan. JTrip telah menjadi aplikasi alternatif di kalangan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang jarang didapatkan dalam aplikasi lain.
Baca juga: Pemkab Badung siapkan aplikasi pelayanan publik
Jaringan aplikasi JTrip tersebar ke seluruh dunia, dengan tersebarnya jaringan aplikasi JTrip ke seluruh dunia ini selain memudahkan masyarakat lokal juga dapat memudahkan warga asing dalam memesan suatu tiket dan hotel dalam perjalanan.
Selain fitur-fitur yang tersedia di atas, Putu Suciawan juga menyediakan layanan visa. Ia bermimpi untuk mengembangkan pariwisata Bali dengan target seluruh dunia sebagai sumber wisatawan dengan cara memudahkan dan membantu proses pengajuan visa dari pihak wisawatan hingga selesai.
Layanan visa ini di beri nama JVisa Indonesia dengan kantor yang berlokasi di daerah Canggu, Badung, Bali.
Aplikasi JTrip inipun terinspirasi dari keinginan Putu Suciawan untuk menyediakan platform, baik pemilik usaha maupun penikmat jasa mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi dan untuk mengembangkan dan menyediakan lapangan kerja di masa pandemi COVID-19.
Aplikasi JTrip memberikan pengaruh positif di dalam kalangan masyarakat terutama dalam pekerjaan JTrip memberi manfaat masyarakat luas dengan membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran.
Baca juga: Penjualan produk UMKM di Denpasar meningkat lewat aplikasi digital
Selain itu, melalui JTrip, ia juga merangkul dan mengajak rekan-rekan kerja yang sebagian besar adalah warga Indonesia khususnya warga lokal dan generasi muda Bali untuk memotivasi mereka agar tidak terpuruk dengan keadaan pandemi yang serba sulit dan terus maju dengan menjalankan dan mengembangkan bisnis secara bersama.
"Saya ingin mengajak generasi muda Bali jadi kreator dan menciptakan aplikasi yang mampu diterima pasar nasional hingga internasional. Kita punya talenta digital tapi kadang mereka tidak punya keberanian memulai," kata pria asal Desa Sepang, Kabupaten Buleleng ini.
Kehadiran JTrip ini juga diharapkan mampu membantu membangkitkan perekonomian dan pariwisata Bali yang sangat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19.
Karenanya JTrip bermitra juga dengan berbagai penyedia jasa dan pengusaha lokal sehingga dengan konsep gotong royong dan sharing economy (ekonomi berbagi)m perekonomian dan pariwisata Bali bisa kembali bergerak dan bergeliat.
"JTrip bisa jadi mitra semua destinasi wisata. Harga lebih transparan dan membuat nyaman wisatawan sebab di setiap destinasi wisata kita berkolaborasi dengan satgas untuk pengamanan," kata Suciawan.