Semarapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memberikan bantuan beras 3 ton untuk masyarakat Kabupaten Klungkung yang terdampak pandemi COVID-19 dan 300 paket untuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali.
"Semoga dengan bantuan yang kami berikan ini bisa sedikit membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, dalam penyerahan simbolis bantuan di Semarapura, Kabupaten Klungkung, Jumat.
Selain penyerahan bantuan beras dari Bank Indonesia, dalam kesempatan itu sekaligus dirangkaikan dengan penyerahan 2 ton bantuan beras dari Badan Musyawarah Perbankan Daerah Bali. Dengan demikian, masyarakat Kabupaten Klungkung mendapatkan bantuan beras total 5 ton.
Baca juga: BI bantu 500 tabung oksigen medis untuk penanganan COVID-19 di Bali
Bantuan beras secara simbolis diterima oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang kemudian diserahkan kepada perwakilan masyarakat penerima dengan disaksikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Regional CEO Bank Mandiri Bali dan Nusa Tenggara Hendra Wahyudi.
Sebelumnya bantuan beras 50 ton telah diserahkan di tingkat provinsi oleh Trisno Nugroho yang diterima Gubernur Bali Wayan Koster pada 16 Agustus 2021, dalam rangkaian memperingati HUT Ke-68 Bank Indonesia, Hari Jadi ke-63 Provinsi Bali dan HUT ke-76 Republik Indonesia.
"Kalau kita bersinergi dan berkolaborasi, pasti kita bisa segera bangkit dan ekonomi tumbuh positif. Semoga ini bisa menyemangati kita dalam penanganan COVID-19 dan sekaligus menginspirasi lembaga lainnya," ucap Trisno.
Sementara itu, untuk bantuan 300 paket beras yang disalurkan melalui PHRI Bali diterima secara simbolis oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang juga Ketua PHRI Bali.
Baca juga: BI Bali bantu 2.500 paket sembako untuk warga Gulingan
Wagub yang biasa disapa Cok Ace ini mengatakan bantuan beras dari Bank Indonesia tersebut, di antaranya akan disalurkan kepada para sopir angkutan pariwisata yang mengalami kesulitan ekonomi karena dampak pandemi COVID-19.
"Ini sebagai bentuk empati karena kami juga merasakan betapa kesulitan para sopir, sehingga kami berupaya mencari sumber-sumber yang bisa membantu. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia dan mudah-mudahan dapat meringankan saudara-saudara kita," ucapnya.
Cok Ace menambahkan, pandemi COVID-19 telah menyebabkan anjloknya kunjungan wisatawan ke Bali yang kini hanya berkisar 1.000-2.000 orang per hari, dan itupun tidak semuanya wisatawan karena ada yang datang ke Pulau Dewata untuk bekerja.
Padahal, sebelum pandemi, rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik ke Provinsi Bali per harinya mencapai 30.000 orang. "Jadi hotel-hotel yang berada di luar kawasan Bali selatan itu kini sangat terpuruk keadaannya," kata Cok Ace.