Denpasar (ANTARA) - Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Bali (MW KAHMI Bali) mendukung penuh beroperasinya kampus digital Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) yang dipimpin Prof Laode M Kamaluddin sebagai jawaban yang tepat di tengah kondisi kekinian yang mengedepankan penguasaan teknologi yang mumpuni.
"Kami memandang sangat visioner gagasan untuk mengoperasikan kampus digital UICI. Ini merupakan kontribusi alumni HMI untuk kemajuan bangsa ke depan," kata Koordinator Presidium KAHMI Bali, Umar Ibnu Alkhatab, di Denpasar, Rabu.
Bagi Umar, alumni HMI yang demikian banyak dengan latar belakang keilmuan yang heterogen akan menjadi penggerak utama kampus ini. Alumni HMI beserta kader-kader HMI di setiap kampus di seluruh Indonesia dan luar negeri merupakan daya dukung yang kuat bagi berkembangnya UICI.
"Alumni HMI banyak, ada di mana-mana, demikian juga kader-kader HMI ada di setiap kampus di Tanah Air, baik negeri maupun swasta, mereka akan menjadi 'sales marketing' terdepan bagi berkembangnya UICI," tambah Umar.
Baca juga: KAHMI Bali tegaskan terorisme itu bukan ajaran Islam
Umar yakin UICI yang memiliki empat Program Studi yaitu Bisnis Digital, Sains Data, Komunikasi Digital dan Informatika, akan mengusung filosofi dan integrasi budaya digital, yang mampu menciptakan generasi unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki karakter kreatif, inovatif, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan keislaman dan keindonesiaan.
"Kami berharap masyarakat Indonesia bisa menggunakan jasa UICI untuk mendidik putra-putrinya. Apalagi mahasiswa bisa belajar dari mana saja, kapan saja tanpa harus ke kampus karena semua lewat teknologi," ungkap mantan aktivis HMI Cabang Bulaksumur ini.
Untuk informasi pendaftaran bisa dilihat lebih lanjut di website http://pmb.uici.ac.id. Keberadaan UICI mendapat dukungan dari pemerintah dengan izin pendiriannya diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Kelebihan UICI adalah jejaring kerjasama nasional dan internasionalnya untuk double degree dan magang di kampus luar negeri," kata Umar.