Denpasar (Antara Bali) - Pengamat seni dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof Dr I Wayan Dibia, mengatakan, seni harus didasari rasa kebersamaan dalam satu kelompok atau lingkungan agar mampu memberikan kepuasan artistik dan sosial.
"Dalam kehidupan berkesenian seperti dalam seni pertunjukan di Bali, setiap orang yang terlibat di dalamnya merasa dihargai dan diberikan ruang untuk menyalurkan kemampuan artistiknya," kata mantan rektor ISI Denpasar itu, Selasa.
Guru Besar bidang Ilmu Koreografi pada jurusan tari Fakultas Seni Pertunjukan itu menjelaskan, dengan cara itu semua orang akan memperoleh kepuasan batin dan kenikmatan sosial dari keterlibatan mereka dalam aktivitas kesenian.
Bagi masyarakat Bali, kebersamaan dalam menekuni aktivitas berkesenian itu dipadukan dengan kebenaran (satyam), kesucian (shiwam) dan keindahan (sundaram) sehingga mampu membawa pencerahan jiwa dan kepuasan artistik.
Dibia yang pernah berkolaborasi dengan seniman mancanegara dalam menggarap tarian kecak itu menambahkan, sikap kejujuran dan kesucian hati bagi setiap pelaku seni akan sangat dirasakan oleh penontonnya.(*/T007)
Seni Berpadu Kebenaran Dan Kesucian
Selasa, 10 Juli 2012 9:32 WIB