Denpasar (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Bali menyebutkan sebanyak 229 orang sembuh dari COVID-19, sedangkan yang terpapar positif sebanyak 433 kasus.
"Hari ini tim kami mencatat kasus sembuh sebanyak 229 orang. Begitu juga penambahan kasus positif tercatat mengalami peningkatan di angka 433 orang dan kasus meninggal dunia sebanyak sembilan orang," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Oka di Denpasar, Sabtu (31/7).
Berdasarkan data, kata Dewa Rai secara akumulatif kasus positif tercatat 25.692 kasus, pasien sembuh COVID-19 di Kota Denpasar sebanyak 19.625 orang (76,39 persen), meninggal dunia 504 orang (1,96 persen) dan kasus aktif dalam perawatan sebanyak 5.563 orang (21,65 persen).
Baca juga: Wali Kota Denpasar ajak Satgas COVID-19 jalin koordinasi atasi tingginya pandemi
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktivitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 4 wilayah Jawa-Bali.
“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus COVID-19 di Denpasar meningkat. Kita harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi. Dalam beberapa pekan terakhir kasus mengalami peningkatan," katanya.
Dewa Rai mengatakan bahwa berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian. Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, penyekatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin.
"Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan serta eco enzym wilayah secara terpadu. Langkah ini menekan pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Tim COVID-19 Denpasar evaluasi perilaku masyarakat Sanur saat PPKM
Selain itu, Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan vaksinasi menyasar anak anak usia sekolah 12-17 tahun.
.