"Operasi bibir sumbing dan celah langit-langit diikuti 12 orang anak berusia antara 5 bulan sampai dengan 5 tahun. Pelaksana kegiatan operasi melibatkan 6 orang dokter spesialis bedah plastik dan 3 orang dokter spesialis anastesi serta 8 orang tim kamar bedah RS Bhayangkara Denpasar," kata Kepala RS Bhayangkara Denpasar, Bali Pembina dr. Ni Made Murtini dalam siaran persnya di Denpasar, Bali, Rabu.
Ia mengatakan bahwa bibir sumbing dan celah langit-langit merupakan kongenital yang sering terjadi di Indonesia. Cacat ini diakibatkan karena adanya gangguan pada penyatuan bibir, gusi, langit-langit saat kehamilan trisemester pertama.
“Cacat bawaan bibir sumbing atau celah bibir dan langit-langit bisa mengenai siapa saja di semua daerah tanpa kecuali. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Apakah berkaitan dengan keturunan, perkawinan keluarga dekat, kurang gizi, infeksi saat kehamilan atau ada penyebab lainnya,” kata dr. Murtini.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri tinjau vaksinasi COVID-19 di Denpasar (video)
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri tinjau vaksinasi COVID-19 di Denpasar (video)
Menurut dia, penderita bibir sumbing atau celah langit-langit akan mengalami gangguan dalam masa pertumbuhannya, seperti kekurangan gizi karena kesulitan asupan nutrisi serta mengalami gangguan fungsi bicara.
Untuk mengatasi kecacatan tersebut, perlu pendekatan psikologis kepada orang tua dan keluarga karena cenderung menyembunyikan anaknya dari pergaulan sosial.
Selain itu, pembiayaan operasi yang tidak murah dan memerlukan operasi rekonstruksi bertahap agar perkembangannya mendekati anak normal.
Selain itu, pembiayaan operasi yang tidak murah dan memerlukan operasi rekonstruksi bertahap agar perkembangannya mendekati anak normal.
Polda Bali bekerjasama Smile Train, Yayasan Senyum Bali dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) memberikan pelayanan operasi bibir sumbing dan celah langit-langit kepada anak-anak yang mengalami cacat bawaan.
Melalui kegiatan Bakti kesehatan Polri dalam rangka Hari Bhayangkara 1 Juli 2021 dan HUT Dokkes Polri ke-75 ini bertujuan untuk meringankan beban penderita, orang tua dan keluarga. Selain itu, membantu menyelesaikan masalah sehingga penderita mendekati normal.