Probolinggo (ANTARA) - Holding Bisnis Pesantren (Hebitren) berkolaborasi dengan Bank Indonesia mendirikan pusat distribusi (DC) di tiga pondok pesantren di Jawa Timur, sebagai percontohan nasional untuk peningkatan potensi perekonomian dan pengembangan bisnis pesantren di Indonesia.
Peluncuran DC itu dilaksanakan di Aula Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, bersama dengan pengukuhan kepengurusan Hebitren Jawa Timur, yang dihadiri Kepala Dewan Ekonomi Syariah/DEKS Bank Indonesia Anwar Bashori, Ketua Umum DPP Hebitren KH. Hasib Wahab Chasbullah serta Asisten Stafsus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Guntur Subagja Mahardika.
"Sebagai langkah awal upaya ini, DC didirikan di Ponpes Sunan Drajat Lamongan, Ponpes Bahrul Ulum Jombang dan Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo," kata Koordinator Hebitren Jawa Timur KH. Faiz AHZ dalam keterangannya di Probolinggo, Selasa.
Baca juga: BNPT: Pesantren harus dilibatkan cegah radikalisme
Menurut Ra Faiz, sapaannya, kepengurusan hebitren di Jatim diharapkan dapat mendorong upaya pengembangan sektor bisnis dan ekonomi pesantren yang mandiri dan berdaya saing tinggi melalui DC dengan memberdayakan potensi dan jejaring pesantren yang tersebar luas, khususnya di Jawa Timur.
"Pendirian DC itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama antarpesantren di Jawa Timur, yang dimulai saat penandatanganan Deklarasi Surabaya oleh Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, Gubernur Jawa Timur, serta Perwakilan 17 pondok pesantren, yang menghasilkan pembentukan Koperasi Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP) pada Tahun 2019," ujaranya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dewan Ekonomi Syariah/DEKS Bank Indonesia Anwar Bashori mengemukakan bahwa pencapaian KSBP sangat berpotensi untuk ditingkatkan, mengingat luasnya jejaring dan keberadaan pesantren yang tersebar di berbagai wilayah, khususnya di Jawa Timur.
Baca juga: Dorong virtualisasi pesantren, Pusat Studi Pesantren dan Pendidikan diluncurkan
"Di tingkat nasional, hebitren secara resmi diluncurkan dan disaksikan langsung oleh Wapres KH. Ma'ruf Amin pada kick off ISEF ke-7 Tanggal 7 Agustus 2020. Urgensi pembentukan holding bisnis pesantren adalah untuk mendorong percepatan penguatan ekonomi pesantren," ucapnya.
Pada saat ini, lanjut dia, potensi bisnis dan pasar pesantren belum dimanfaatkan secara optimal oleh pesantren karena masih menjadi target pasar semata. Karena itu, pengembangan holding bisnis pesantren merupakan bagian dari "Roadmap Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren" yang telah diluncurkan pada akhir Tahun 2016.
Dalam kegiatan peluncuran pusat distribusi itu juga dihadiri Bendahara Umum DPH Hebitren Pusat KH. Abdul Hamid Wahid (Pengasuh PP. Nurul Jadid), Direktur Departemen Komunikasi DPH Hebitren Pusat Dedi Miing Gumelar dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kerja Jatim (Malang, Kediri, Jember).