Denpasar (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (Konjen RRT) di Denpasar siap mendistribusikan bantuan berupa ventilator untuk wilayah Bali, NTB dan NTT, sebagai bentuk kepedulian dalam penanganan COVID-19.
"Kami juga memperhatikan kondisi pandemi di Bali belum berlalu secara total, saya juga bisa memberi sedikit informasi tentang rencana kerja sama kami dalam melawan pandemi, jadi selanjutnya kami akan mendistribusikan sejumlah ventilator ke RS di Bali-Nusra. Untuk mendukung perjuangan melawan pandemi di provinsi ini," kata Konjen RRT di Denpasar Zhu Xinglong dalam konferensi pers secara virtual di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan bahwa ini merupakan salah satu bentuk kepeduliaan, agar nantinya dapat membantu proses penyembuhan pasien COVID-19. Kata dia, ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari pertemuan dengan Gubernur Bali pada tahun sebelumnya.
Terkait jumlah bantuan ventilator, pihaknya mengatakan masih dalam proses koordinasi dengan masing-masing pemerintah provinsi dan akan didistribusikan segera.
Pada tahun sebelumnya, Konjen RRT telah memberikan bantuan peralatan medis dan sembako kepada masyarakat di wilayah Bali, NTT dan NTB.
Selain itu, dalam rangka melawan pandemi pihaknya juga sempat berpartisipasi dalam program pemberdayaan masyarakat Bali. Kata dia, pada bulan Oktober 2020 ada permintaan dari pemerintahan provinsi Bali, kemudian memberikan bantuan berupa dana di empat wilayah di Bali tersebut.
Ia mengatakan bantuan dana itu digunakan untuk membangun jalan, membuat jaringan listrik, air dan toilet pada empat Desa di Kabupaten Karangasem, Bali. Adapun empat desa tersebut di antaranya Desa Seraya Barat, Desa Seraya Timur, Desa Ban dan Desa Sukadana Kabupaten Karangasem, Bali.
Baca juga: Konjen RRT bantu promosikan pariwisata Bali ke Tiongkok
Sebelumnya, ia mengatakan akan membantu mempromosikan pariwisata Bali, NTT, NTB ke Tiongkok. Menurutnya, anak-anak muda di Tiongkok banyak yang berkeinginan pergi ke Bali. Namun, saat ini terkendala situasi COVID dan penerbangan yang belum dibuka, meskipun ada rencana kunjungan wisman dibuka pada Juli 2021.
"Untuk sekarang Pemerintah Tiongkok tidak membatasi warganya untuk berkunjung ke luar negeri, sekarang masalahnya banyak negara yang belum buka untuk kedatangan turis. Seperti di Eropa, Amerika dan Indonesia juga," katanya.