Gianyar, Bali (ANTARA) - Pemkab Gianyar, Bali, meminta warganya agar melakukan Melasti ke pantai terdekat saat merayakan Hari Raya Nyepi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Yang ingin melaksanakan melasti dianjurkan mencari alternatif tempat yang terdekat, kalau memang dekat laut, silakan melasti ke laut sedangkan alternatif bisa melasti ke beji,dan kalau tidak memungkinkan silakan laksanakan dengan cara ngubeng," kata Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Selasa.
Saat menyampaikan hasil rapat koordinasi Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1943 yang jatuh pada 14 Maret 2021 di Kantor Bupati Gianyar, Sekda Wisnu Wijaya yang memimpin rakoor Nyepi itu mengatakan perayaan Nyepi tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Nyepi 2021, PHDI Bali dan MDA larang arak-arakan ogoh-ogoh
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana, Dandim 1616 Gianyar Letkol Inf Frandi Siboro, Sekretaris PHDI dan Sekaligus Kepala FKUB Gianyar Ida Bagus Made Viprajana itu juga disepakati pelaksanaan melasti yang biasanya dilakukan di pantai, diimbau agar dilakukan di lokasi terdekat. Hal ini dipertegas juga oleh PHDI bahwa akan dibarengi dengan surat edaran.
Selain pembahasan mengenai melasti yang merupakan rentetan perayaan hari raya Nyepi, juga dibahas tentang pelaksanaan kebaktian umat Kristiani yang bertepatan dengan hari raya Nyepi. Hal tersebut sudah mendapat kesepakatan bersama bahwa ibadat pada hari tersebut akan dilaksanakan secara virtual dari rumah masing-masing.
"Mengingat perayaan hari raya Nyepi umat tidak diperbolehkan keluar rumah, umat Kristiani sangat menghormati hal tersebut dan melaksanakan ibadat secara virtual," ujar Sekda Wisnu Wijaya.
Sementara itu, Sekretaris PHDI dan sekaligus Kepala FKUB Gianyar Ida Bagus Made Viprajana menyampaikan, perayaan Nyepi tahun ini masih dibarengi dengan pandemi COVID-19, maka hal tersebut setiap upacara pada pelaksanaan hari raya Nyepi tidak terlepas dari protokol kesehatan yang sangat ketat.
Salah satunya pada saat pelaksanaan melasti atau mekiyis yang banyak melibatkan masyarakat. Aparat desa diimbau untuk membatasi jumlah orang yang akan mengikuti upacara tersebut.
Terkait hari setelah Nyepi pada saat Ngembak Geni, Ida Bagus Viprajana menegaskan masyarakat umat Hindu biasanya akan melaksanakan silaturahmi ke kerabat, orang terdekat atau rekreasi ke tempat wisata atau pantai diharapkan untuk tetap tinggal di rumah guna menghindari penyebaran virus COVID-19. "Untuk kebaikan bersama, supaya virus ini cepat berlalu," tegasnya.