Denpasar (ANTARA) - Danrem 163/ Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf mengatakan PPKM mikro dan posko terpadu perlu dilakukan di empat kabupaten di Bali yaitu Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar dan Bangli karena keempat daerah itu memiliki tambahan kasus positif COVID-19 cukup tinggi.
"Pendisiplinan PPKM mikro dan Posko Terpadu perlu dilakukan di Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar dan Bangli, karena tambahan kasus baru perhari di lima daerah tersebut cukup tinggi. Upaya itu dilakukan dengan tujuan memperbaiki perekonomian Bali yang lesu akibat COVID-19," kata Danrem saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Sabtu.
Baca juga: Kodam Udayana sediakan 5.000 kit tes cepat antigen COVID-19 untuk masyarakat
Ia mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal ini bertujuan untuk menyelamatkan masyarakat Bali dari penularan COVID-19. Untuk itu, Danrem mengingatkan masyarakat agar tidak jenuh meningkatkan kedisplinan prokes dalam berbagai aktivitas.
Dalam pelaksanaan PPKM Mikro, Danrem juga mengapresiasi penerapan PPKM Mikro dan Posko Terpadu di wilayah Sesetan, Denpasar Selatan yang telah memenuhi kriteria pusat.
Kelurahan Sesetan merupakan wilayah dengan jumlah paling banyak di Denpasar yaitu 27.733 jiwa. Dalam menekan penularan COVID-19 di Sesetan, terus mengutamakan semangat gotong royong sehingga angka positif bisa terkendali.
"Agar kita mengetahui secara pasti siapa saja orang yang pernah kontak dengan pasien agar orang tersebut kemudian lebih mudah untuk kita pantau dan dievaluasi saat diketahui pernah kontak dengan pasien positif COVID-19," katanya.
Untuk kegiatan tracing ini dilakukan oleh anggota jajaran Kodim 1626/Bangli melalui Babinsa Koramil 1626-01/Bangli dan membantu Tim Screening Puskesmas Bangli.
Selanjutnya, untuk hasil dari tracing apabila ditemukan positif dan bergejala maka akan ditindak lanjuti oleh tim kesehatan dan satgas COVID-19.