Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengharapkan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) dapat memberikan pemahaman tentang Islam yang damai dan toleran.
"Serta sejuk dan menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang adaptif terhadap gagasan-gagasan Islam yang dikembangkan oleh pemerintah yaitu Islam Wasathiah," kata Mahfud saat menjadi narasumber pada Madrasah Kader Nahdlatul Ulama, di Ponpes Al-Fallah, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, MKNU itu penting karena akan memperkuat keislaman dan keindonesiaan. "NU punya komitmen total terhadap negara kesatuan Indoensia sebagai negara berdasarkan Pancasila, oleh sebab itu pemerintah mendukung gerakan ini," kata Mahfud dalam siaran pers-nya.
Dalam kesempatan ini, Mahfud juga menegaskan ada tiga pilar membangun Indonesia di dalam Islam, yaitu kesadaran bahwa semua manusia sama (kemanusiaan), 'kalimatun sawa' (titik temu), dan toleran terhadap perbedaan.
"Tiga pilar membangun Indonesia. Satu, kesadaran bahwa manusia ini sama sehingga bersaudara. Lalu dibangun dari kalimatun sawa, persaudaraan ke Indonesiaan, kemudian toleran terhadap perbedaan, jangan merasa paling benar," tutur Mahfud dalam acara bertema "Membumikan Fikrah dan Harakah Nahdliyyah sebagai Implementasi Moderasi Islam" di Jakarta itu.
Dia menegaskan bahwa Islam Nusantara jangan disalahkan karena Islam masuk ke Indonesia sudah sama dengan yang ada di budaya nusantara.
Oleh sebab itu, kalau transformasi Islam seperti NU, Muhammadiyah, dan lain-lain itu dikembangkan dengan baik, maka Islam di Indonesia akan tumbuh subur sebagai Islam pendamai.
"Indonesia juga akan terjaga sebagai negara yang merdeka dan berdaulat," ujarnya.
Mahfud juga menyinggung peran Nahdlatul Ulama yang turut membantu menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila.
Jika ada yang mengganggu NKRI dan ideologi Pancasila, lanjut Mahfud, maka NU akan tampil dengan memberikan dalil-dalilnya bahwa Indonesia sudah kompatibel dengan syariat Islam.
"Oleh sebab itu, Madrasah kader Nahdlatul Ulama seperti ini harus diperbanyak lagi, volume-nya harus diperbanyak. Negara pasti akan mendapat keuntungan. TNI, Polri, Pemerintah akan mendapat keuntungan karena akan menambah rasa nasionalisme," ucap-nya.