Denpasar (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali menyasar 395 tenaga kesehatan yang berusia lebih dari 60 tahun untuk menerima vaksinasi COVID-19.
"Iya sudah mulai (vaksinasi) di Bali sejak Senin (8/2). Adapun sasaran nakes dengan usia 60 tahun ke atas berjumlah 395 untuk seluruh Bali," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan bahwa pelayanan vaksinasi terhadap nakes dengan usia 60 tahun ke atas ini sama dengan vaksinasi nakes yang lainnya. Mulai dari proses administrasi, vaksinasi hingga tahapan observasi.
Baca juga: Pemprov Bali segera perbaiki data vaksinasi COVID-19 bagi nakes
"Pelayanan vaksinasi sama dengan yang lain hanya saja yang bedanya karena usianya 60 tahun ke atas, tapi tetap kita lakukan screening dan sebagainya," ucap Suarjaya.
Sebelumnya, RSUP Sanglah telah melakukan vaksinasi tahap I terhadap tujuh orang tenaga kesehatan yang berusia 60 ke atas. Selain itu, juga akan menyasar para PPDS, out sourcing dan SDM kesehatan di wilayah RSUP Sanglah.
"Baru kemarin ada keterangan Menteri Kesehatan dan ditindaklanjuti tadi malam, terkait ini sudah direkomendasikan untuk nakes 60 tahun ke atas dan kita juga memvaksin nakes kita yang berusia diatas 60 tahun," kata Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RSUP Sanglah dr. Ketut Surya Negara.
Ia mengatakan untuk RSUP Sanglah ada 57 tenaga kesehatan yang berusia 60 tahun ke atas akan menerima vaksin COVID-19.
Baca juga: 400 orang nakes di Denpasar dapat vaksinasi massal
Sementara itu, jumlah keseluruhan tenaga kesehatan di RSUP Sanglah yang menerima vaksin COVID-19 sebanyak 2.874 orang. Jumlah tersebut terdiri dari administrasi, tenaga medis, PPDS dan para medis.
"Sudah ter-cover semua diberikan vaksinasi, sasaran kita PPDS, peserta didik kita dan sudah berlangsung. Kemudian, relawan dan nakes yang kita angkat dan rekrut secara mandiri untuk memberikan pelayanan kepada pasien COVID, karena kita dituntut meningkatkan kapasitas tempat tidur sehingga tenaga perawat ditambah lagi dan diperkenankan merekrut mandiri," jelasnya.