Jakarta (ANTARA) - Dalam rekomendasi akhir tahun, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Miftachul Akhyar meminta segenap bangsa untuk bisa memperbaiki dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul sehingga mampu bersaing di kancah dunia, namun MUI juga mendesak pemerintah Indonesia tetap konsisten menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
"Mengajak semua komponen bangsa untuk melakukan muhasabah terhadap pergantian tahun 2020 dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan daya saing SDM bangsa yang unggul di dunia internasional," kata Miftach kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Di kancah hubungan internasional, dia juga mendesak pemerintah Indonesia tetap konsisten menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel, meski ada iming-iming imbalan masuknya investasi ekonomi.
Baca juga: Pakar: Percayakan vaksin COVID-19 kepada BPOM-MUI
Pemerintah Indonesia secara resmi, kata dia, tidak bergeming dengan desakan membuka diplomasi dengan Israel dan tetap berpegang pada garis politik bebas aktif sesuai amanat Pembukaan UUD 1945. Namun ada beberapa pejabat pemerintah yang terus berupaya agar hal itu bisa terwujud.
"Oleh karena itu, Dewan Pimpinan MUI mendorong pemerintah agar tetap berpegang pada amanat konstitusi dan lebih tegas menyuarakan di dunia internasional tentang posisioning bangsa Indonesia yang mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam mendapatkan hak kemerdekaannya," katanya.
Sementara itu, Miftach meminta pemerintah untuk serius dalam mengembangkan ekonomi syariah. Sejumlah skenario dan proposal bagi pengembangan ekonomi syariah di negeri ini telah menjadi keputusan resmi pemerintah.
Namun, dia mengatakan pemerintah perlu lebih gencar agar mengalokasikan anggaran dan semakin melibatkan masyarakat untuk mengembangkan ekonomi syariah.
"Oleh karena itu, Dewan Pimpinan MUI mendorong pemerintah untuk intervensi lebih besar dalam pengembangan ekonomi syariah," kata dia.