Oleh I Komang Suparta
Denpasar (Antara Bali) - Harga kebutuhan pokok warga masyarakat akhir-akhir ini merangkak naik, akibat wacana pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April lalu, walau keputusan itu ditunda setelah DPR RI melakukan rapat istimewa.
Akibatnya harga kebutuhan pokok atau barang-barang lainnya yang telanjur naik itu sangat sulit untuk kembali ke harga semula.
Karena itu perusahaan yang bernaung di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan berbagai terobosan untuk dapat meringankan beban warga masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok warga masyarakat.
Langkah yang dilakukan oleh perusahaan BUMN yang ada di Tanah Air adalah dengan menggelar pasar murah, yang pendanaannya dialokasikan dari dana program kepedulian sosial (Corporate Social Responsibility/CSR).
Seperti yang dilakukan salah satu BUMN di Bali, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Benoa dan Celukan Bawang, dengan menggelar pasar murah di Kabupaten Karangasem dan Buleleng.
Menurut General Manager PT Pelindo III Cabang Benoa Iwan Sabatini baru-baru ini mengatakan, pasar murah ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok.
Menurut dia, pada kegiatan pasar murah ini merupakan tindak lanjut dari program tanggung jawab sosial perusahaan melalui CSR tahun 2012.
Ia mengatakan, paket bahan kebutuhan pokok senilai Rp100.000 itu dijual dengan harga Rp30.000. Paket tersebut berisi beras, minyak goreng, dan gula.
"Kami menyediakan sebanyak 800 paket kebutuhan pokok. Alasan memilih di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, karena warga di sini masih banyak masuk kategori kurang mampu," katanya.
Iwan juga mengatakan, untuk mendanai program CSR tahun ini dianggarkan sebesar Rp1 miliar, di antaranya untuk pembelian kebutuhan pokok sebagai subsidi yang dijual kepada warga masyarakat.
"Keberadaan perusahaan ini tak terlepas dari dukungan warga masyarakat sekitar, karena itu pihaknya menyisihkan laba yang diperoleh untuk dikembalikan kepada masyarakat melalui program CSR," ucapnya.
Dikatakan, kegiatan semacam ini setiap tahun secara berkelanjutan diselenggarakan, artinya tidak terbatas saat kondisi kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga, seperti yang terjadi akhir-akhir ini.
"Setiap tahun kami rutin melakukan program kepedulian sosial. Namun mungkin bentuknya berbeda. Kalau keadaan seperti sekarang, terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, maka kami menggelar pasar murah," ucap mantan Humas PT Pelindo III Tanjung Perak, Surabaya itu.
Hal senada juga dikemukakan General Manager PT Pelindo III Cabang Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng Dewa Adi Kumara, kegiatan pasar murah kali ini menyasar warga di sekitar pelabuhan yang kondisi kehidupannya masih kategori keluarga kurang mampu.
"Kami menggelar pasar murah, dengan paket khusus berupa beras, minyak goreng dan gula pasir seharga Rp100.000 dijual kepada warga seharga Rp30.000, akan memberikan keringanan setidaknya dalam kebutuhan sebelum," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya menyediakan paket pasar murah untuk kali ini sekitar 300 paket. Untuk tidak menjadi rebutan warga masyarakat saat pembelian pasar murah ini, pihaknya penyerahkan mekamisme pembagian sepenuhnya pada kepala dusun dengan cara membeli kupon.
"Agar tidak rebutan membeli kebutuhan pokok ini, kami secara teknis menyerahkan kepada kepala dusun setempat. Ini tujuannya supaya adil, siapa saja yang berhak mendapatkan kupon pasar murah tersebut," kata Dewa Adi Kumara.
Antusiasme warga
Warga masyarakat antusias mengunjungi pasar murah khusus menjual kebutuhan pokok yang digelar PT Pelindo III, sebab dengan harga tersebut mendapatkan keringanan sebesar Rp70.000.
"Saya merasa terbantu dengan adanya penjualan kebutuhan pokok dengan harga murah, karena dapat meringankan pengeluaran, minimal dalam setengah bulan ini," kata Wayan Sari, seorang warga Banjar (dusun) Tanah Ampo, di Manggis, Bali.
Ia berharap ke depannya agar ada perusahaan-perusahaan yang lain untuk melakukan kegiatan seperti ini, sebab kebutuhan akan kebutuhan pokok dengan harga murah, sehingga uang yang direncanakan untuk membeli sembilan kebutuhan pokok bisa dimanfaatkan kebutuhan lain.
"Langkah yang dilakukan oleh perusahaan ini patut disambut positif. Ini bagian dari bentuk kepedulian sosial," ucap ibu rumah tangga ini.
Dikatakan, di Bali banyak perusahaan-perusahaan yang cukup berkembang, namun untuk kepedulian sosial dinilai masih kurang. Bahkan kecenderungan hanya mengeruk keuntungan semata di Pulau Dewata.
"Saya harap langkah-langkah ini perlu ditiru oleh perusahaan lainnya. Memang sepintas Bali sudah sangat mapan dengan sektor pariwisatanya, namun dibalik itu masih banyak warga yang hidupnya dibawah garis kemiskinan," katanya.
Sementara itu, Camat Manggis I Nengah Danu mengucapkan terima kasih kepada perusahaan BUMN, yang telah mengarahkan program kepedulian sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) ke wilayahnya.
"Warga kami masih banyak dibawah garis kemiskinan, karena itu kami mengharapkan program-program yang dapat menumbuhkan sektor perekonomian bisa diarahkan kesini," katanya.
Ia mengatakan, di Kecamatan Manggis terdapat 12 desa dinas dengan jumlah penduduk mencapai 48.132 jiwa dengan 12.967 kepala keluarga.
"Dengan jumlah penduduk tersebut yang mengandalkan mata pencaharian di sektor pertanian, buruh, nelayan, swasta dan lainnya, di antaranya sekitar 20 persen masih kategori warga kurang mampu," ujar Danu.(I020/T007)
Pasar Murah BUMN Ringankan Beban Masyarakat
Sabtu, 5 Mei 2012 9:07 WIB