Dalam salah satu konten situs itu, terdapat judul sebagai berikut: "EKSKLUSIF - Foto-foto Enam Jenazah Anggota FPI yang Ditembak Polisi Berlumuran Darah Wajah Penuh Luka Lebam". Dalam konten tersebut, disebut ada enam foto jenazah yang terbaring di rumah sakit dengan kondisi penuh luka dan darah.
Konten tersebut juga mencatut pernyataan Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Pawiro yang membenarkan foto itu merupakan foto enam aggota FPI. Namun, benarkah foto-foto tersebut adalah foto jenazah anggota FPI yang ditembak oleh Kepolisian RI?.
Baca juga: Hoaks, foto hasil tes usap COVID-19 Rizieq Shihab
Konten yang semula berjudul "EKSKLUSIF - Foto-foto Enam Jenazah Anggota FPI yang Ditembak Polisi, Berlumuran Darah, Wajah Penuh Luka Lebam" di situs democrazy.id telah diganti dengan judul "Beredar Foto-foto Hoaks Enam Jenazah Diduga Anggota FPI yang Ditembak Polisi, Berlumuran Darah, Wajah Penuh Luka Lebam".
Foto-foto yang ditampilkan itu bukan foto-foto anggota FPI, melainkan foto dua pelaku perampokan berjsenjata api di toko emas Cahaya Muri di Sungai Lilin Muba, Sumatera Selatan.
Foto serupa dapat dilihat di situs beritapagi.co.id dengan judul "Dua Perampok Toko Emas Cahay Muri Ditembak Mati, Satu Pelaku lainnya Dilumpuhkan". Berita itu terbit pada Sabtu (28 Maret 2020).
Baca juga: Polisi selidiki hoaks catut Kapolda Metro Jaya
Selain itu, foto keluarga anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak aparat kepolisian di sebuah rumah yang ruang tamunya ada kaligrafi berlogo NU, juga beredar di dunia maya, namun logo NU itu sangat meragukan keasliannya, karena posisinya kurang tepat.