Denpasar (ANTARA) - Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menegaskan bahwa tidak ada penangkapan terhadap para peserta dalam aksi demo "Tolak Omnibus Law", di Denpasar, Bali.
"Sampai sekarang, karena ini adalah mahasiswa, kita berusaha persuasif, karena itu anak-anak kita, sehingga saya perintahkan tidak ada penangkapan. Semua kita lakukan persuasif, begitu juga saat wawancara dengan mereka," jelas Golose, saat ditemui di lokasi demo "Tolak Omnibus Law", Denpasar, Kamis malam.
Ia mengatakan saat ini telah dilakukan tindakan kepolisian, mulai dari komunikasi yang persuasif, dan memberikan imbauan kepada para peserta demo. "Bahwa dengan sengaja dan ini memang sudah dimonitor dari komunikasi termasuk dalam wawancara kita bahwa bukan buruh yang bekerja yang melakukan demo tapi adik-adik ini yang dikondisikan. Saya wawancara langsung bahwa mereka hanya disuruh," ucap Golose.
Ia menjelaskan bahwa peserta aksi ini bukan tipe mahasiswa-mahasiswa di Bali. Namun, ada pihak yang sengaja untuk membuat anarkis. Kata dia, untuk peserta yang datang dan ikut, ada yang bukan orang Bali tapi bersama-sama menggerakkan, kemudian lari pulang.
Dari peserta aksi ini, ada yang merupakan mahasiswa dan ada yang bukan mahasiswa. Selain itu, gerakan ini juga bukan inisiasi dari Bali.
"Sampai sekarang (terkait dengan aksi provokator) karena kita lebih banyak persuasif, kita lakukan dengan humanis walaupun dengan tataran yang kita lakukan. Sampai dengan harus melemparkan gas air mata karena yang dilempar itu juga rakyat dan itu bukan tipe mahasiswa Bali,"kata Kapolda.
Golose menegaskan bahwa aksi demo sudah mereda dan dianggap selesai sekitar pukul 20.00 wita. Untuk jalur lalu lintas juga sudah dibuka untuk masyarakat.
Selain itu, hingga saat ini tidak ada personel kepolisian yang terluka dan juga tidak ada dilakukan penangkapan kepada adik-adik mahasiswa. Kata dia, semua dilakukan dengan humanis tapi dengan cara-cara standar prosedur operasi yang berlaku.
"Saya berusaha menenangkan anggota untuk menghindarkan provokasi yang ada, dan anggota tidak ada yang terluka. Kita lakukan dengan kearifan lokal karena banyak yang hadir dan ikut bukan orang Bali. Sehingga saya sempat berkomunikasi dengan Bahasa Bali sehingga banyak dari mereka yang keluar dari massa,"katanya.
Golose menegaskan akan tetap melakukan patroli berskala besar dan memantau agar tidak ada lagi pihak-pihak yang datang memancing situasi. Dalam situasi pandemi kita akan bertindak sesuai Maklumat Kapolri dan UU yang ada.