Denpasar (Antara Bali) - Angka kematian bayi di Provinsi Bali pada akhir 2011 sebesar 6,52 per 1.000 angka kelahiran hidup atau mengalami penurunan yang sangat berarti dari tahun sebelumnya yang tercatat 7,10.
Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Selasa, mengatakan, keberhasilan menekan angka kematian balita itu berkat kemajuan dalam bidang ekonomi dan kesadaran masyarakat akan arti penting bidang kesehatan.
Ia mengatakan, selain kematian balita yang menurun derastis, juga disertai dengan keberhasilan menekan angka kematian ibu (AKI) melahirkan dan meningkatkan umur harapan hidup.
AKI melahirkan tercatat 84,24 per 100.000 kelahiran hidup. Masih tingginya angka kematian ibu melahirkan itu, antara lain disebabkan mobilitas penduduk yang masih tinggi sehingga berpengaruh terhadap pendataan sasaran program kesehatan ibu dan anak (KIA).
Selain itu rendahnya peran serta masyarakat dan provider dalam menurunkan AKI dan sistem rujukan yang kurang optimal, terutama rujukan dini berencana.
Ketut Teneng menambahkan beberapa capaian dalam bidang kesehatan lainnya menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, antara lain kasus kematian akibat rabies, angka kesakitan malaria dan demam berdarah.
Demikian pula prevalensi balita gizi buruk dan prevalensi balita pendek berada di atas target nasional.(*/T007)