Denpasar (Antara Bali) - Dua caleg perempuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bali, Ni Putu Trisna Agustini dan Evalyna memprihatinkan tingkat kematian bayi yang masih cukup tinggi karena kurangnya kesadaran ibu hamil terhadap masalah kesehatan.
"Selain kesadaran kaum ibu yang kurang, pelayanan para bidan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan puskesmas pembantu juga perlu ditingkatkan termasuk sarana transportasi di desa terpencil menuju pusat-pusat pelayanan juga perlu diperbaiki," ujar Ni Putu Trisna di Denpasar, Sabtu.
Ni Putu Trisna Agustini yang maju menjadi caleg DPW PAN Dapil Buleleng menyatakan bahwa permasalahan kesehatan terutama kematian bayi menjadi fokus perjuangannya bila nanti beruntung terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Bali mewakili rakyat Buleleng (Bali Utara).
Perempuan yang bekerja sebagai wiraswasta tersebut mengatakan perlu ditingkatkan sosialisasi kesehatan terhadap para ibu hamil agar memahami resiko dari ketidakpedulian terhadap kesehatannya saat hamil hingga mengakibatkan kematian bayi.
"Para bidan desa dituntut sikap proaktifnya dalam memberikan sosialisasi terhadap para ibu hamil untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Namun, saya mengakui pelayanan kesehatan sudah semakin membaik hanya perlu ditingkatkan," ujarnya.
Menurut dia, masalah kesehatan merupakan masalah terbesar dialami kaum perempuan dengan implikasi segala permasalahannya yang rumit. Jadi sebagai perempuan pihaknya berkomitmen memperjuangkan masalah-masalah dasar perempuan terkait kesehatan dan pendidikan.
Selain itu, perempuan kelahiran Desa Gobleg Buleleng 23 Agustus 1986 itu juga menyatakan keprihatinannya terhadap kesehatan para perempuan lanjut usia (lansia).
Evalyna, caleg DPRD Bali, kelahiran Jakarta tahun 1974 juga menyatakan keprihatinannya terhadap kasus-kasus kematian bayi, sehingga apabila nanti terpilih menjadi anggota DPRD Bali akan memperjuangkan anggaran untuk mengatasi masalah kesehatan ibu hamil dan lansia.
"Apabila nanti saya terpilih menjadi anggota DPRD Bali akan memperjuangkan anggaran yang lebih besar untuk mengatasi masalah kesehatan perempuan terutama ibu hamil dan lansia," ujarnya.
Perempuan yang bekerja di perusahaan IT ini menyatakan bahwa para ibu hamil harus bisa menjaga kesehatannya sendiri dengan mengkonsumsi makanan yang higenis, karena itu perlu dilakukan konsultasi kesehatan gratis bagi para ibu hamil terutama yang berdomisili di desa-desa.
"Kami harapkan setelah berhasil lolos menjadi anggota DPRD masalah kematian bayi bisa diperjuangkan maksimal dalam upaya melahirkan generasi muda yang sehat fisik dan mental," ujar ibu dari dua anak tersebut. (WDY)
Dua Caleg Perempuan Prihatinkan Kematian Bayi
Sabtu, 5 April 2014 13:08 WIB