Klungkung (ANTARA) - Sebanyak 250 ekor tukik atau anak penyu jenis Lekang dilepasliarkan oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, bersama Wakil Ketua DPRD, Tjokorda Gde Agung, Ketua Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Agus Budi Santoso, TCEC Serangan dan warga setempat di Pantai Watu Klotok, Kabupaten Klungkung, Jumat.
Keterangan resmi dari Humas Pemkab Klungkung yang diterima menyebutkan tukik-tukik ini lahir dari sebagian hasil upaya penyelamatan pendederan atau penanaman telur penyu yang ditemukan di sisi barat pantai Watu Klotok hingga Pantai Sidayu sebanyak 2.900 butir pada 19 Juli 2020.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, mengatakan langkah ini sebagai bukti dan upaya Pemerintah Darah dalam pelestarian penyu. Ia berjanji akan lebih serius membangun tempat konservasi penangkaran penyu dan penetasan alami.
"Niat Kami sudah bulat dan ini sebagai bukti dan saksi warga yang melihat melepasliarkan penyu, kita tidak boleh berhenti sampai disini. Kita harus secepatnya mempunyai tempat penangkaran dan penetesan alami," ujar Bupati Asal Ceningan ini
Baca juga: Pemkab Klungkung akan bangun tempat penangkaran penyu di Pantai Klotok
Menurut dia, tempat konservasi ini kedepannya diharapkan juga bisa menjadi tempat edukasi dan objek wisata, selain sebagai kawasan suci Pantai Watu Klotok akan menjadi tempat wisata, sehingga bisa menarik retribusi kepada para pengunjung.
"Masih banyak telur penyu yang belum menetas, kita harapkan bisa menetas secara maksimal dan akan lepas kembali ke laut," imbuhnya
Sementara itu, Ketua Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Agus Budi Santoso menjelaskan semua tukik yang lahir ini sudah siap dilepaskan ke laut. Telur penyu yang berasil menetas yakni jenis Penyu Lekang.
Pihaknya berharap Pemkab Klungkung bisa mewujudkan segera sebuah tempat konservasi penyu ditempat ini. "Anak penyu yang dilepas ini akan kembali bertelur dipantai ini," ujar Agus Budi.