Denpasar (Antara Bali) - Tamu Hotel Aerowisata Sanur Beach merasa terhibur oleh atraksi ogoh-ogoh, Kamis malam, meskipun festival yang digelar di Banjar Semawang, Desa Adat Intaran Sanur, batal akibat tidak ada jaminan keamanan dari pihak kepolisian terkait penyergaapan teroris, Minggu (18/3) malam.
Desa Adat Intaran Sanur menampilkan 33 ogoh-ogoh yang diusung oleh para teruna-terina dari masing-masing lingkungan yang tersebar di tiga banjar. "Kami sangat terhibur dengan atraksi ini," kata Eva, wisatawan asal Jerman, saat menyaksikan pawai Denpasar
Dengan ditemani ibunya, Virginia, mahasiswi fakultas kedokteran hewan perguruan tinggi di Jerman itu antusias mengabadikan empat ogoh-ogoh yang diusung bocah-bocah Desa Adat Intaran Sanur melalui kamera digital.
"Kami baru pertama kali berlibur ke Bali. Pawai ogoh-ogoh ini menjadi hiburan tersendiri bagi kami," kata Eva di sela-sela memotret ogoh-ogoh.
Sementara itu, Anak Agung Arinata Putra selaku Human Resources Development Manager Hotel Aerowisata Sanur Beach mengatakan bahwa hampir setiap tahun peserta pawai ogoh-ogoh selalu singgah ke hotelnya untuk memberikan hiburan tersendiri bagi tamunya.
"Kebetulan sebagian dana CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) memang kami salurkan untuk kegiatan masyarakat, termasuk membuat ogoh-ogoh sehingga mereka pasti mampir ke sini," kata Arinata yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Sanur Kauh itu.
Para wisatawan mancanegara yang menginap di hotel itu sejak pukul 18.30 Wita atau satu jam sebelum pawai dimulai sudah menunggu kedatangan ogoh-ogoh di depan lobi hotel.
Pawai ogoh-ogoh digelar sehari menjelang perayaan Nyepi sebagai perlambang memerangi roh jahat. Oleh sebab itu, ogoh-ogoh yang terbuat dari serat plastik dan karton itu bentuknya mirip makhluk jahat dengan fisik yang menyeramkan.(M038/T007)