Denpasar (ANTARA) - PT Pertamina mencatat konsumsi bahan bakar Avtur di wilayah Pertamina MOR V Jatimbalinus diantaranya Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, mengalami peningkatan 261 persen selama COVID-19.
"Seperti yang diketahui, sektor penerbangan sudah mulai dilakukan oleh maskapai-maskapai dengan mengedepankan protokol COVID-19 yang berlaku di Indonesia. Sampai dengan Selasa (7/7), Pertamina mencatat kenaikan konsumsi bahan bakar Avtur pada Minggu pertama bulan Juli hingga 261 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2020," jelas Jr. Officer Communication and Relations MOR V, Taufik R. Lubis saat dihubungi di Denpasar, Kamis.
Ia menjelaskan rata-rata harian pada Minggu pertama di bulan Juli 2020 berada pada angka 533 KL/hari, sedangkan sepanjang bulan Mei 2020 rata-rata harian berada pada angka 204 KL/hari.
Pada masa normal sebelum pandemi sekitar Januari dan Februari 2020, Pertamina mencatat konsumsi Avtur sebanyak 3.600 KL/hari pada seluruh Depot Pengisian Pesawat Udara yang berada di wilayah Pertamina MOR V Jatimbalinus.
Baca juga: Pertamina: Grafik konsumsi energi di Bali meningkat
Terkait dengan pendistribusian BBM, kata dia, dari 19 Terminal BBM yang dimiliki oleh Pertamina di daerah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, stok dapat dipastikan dalam posisi aman sehingga dapat selalu menyalurkan BBM kepada masyarakat.
Terhitung sampai dengan 9 Juli 2020 ini, Pertamina menjaga agar stok dalam level aman, dengan ketahanan stok rata-rata di level 20 hari.
Selain itu, Pertamina juga menerapkan standard operating procedure (SOP) yang sesuai dengan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya, penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan yang disarankan ketentuan kesehatan, dan menjadi hal wajib bagi para operator di SPBU dan agen distribusi LPG yang melayani kebutuhan energi secara langsung.
"Masyarakat juga dianjurkan menggunakan layanan Pertamina Delivery Service yang dapat mengirimkan BBM dan LPG kepada pelanggan langsung ke rumah. Dari 19 Terminal BBM yang dimiliki oleh Pertamina di daerah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, stok BBM dapat dipastikan aman,"jelasnya.