Semarapura (Antara Bali) - Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bakal memengaruhi kualitas kerajinan tangan di Bali yang terbuat dari kayu.
"Kayu sudah langka dan harganya mahal. Kalau BBM naik, pasti harga kayu makin mahal. Oleh sebab itu, agar bisa tetap bertahan, kualitas kerajinan bakal terpengaruh oleh kenaikan harga BBM," kata I Nyoman Subawa, pengrajin seni ukir di Desa Getakan, Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu.
Ini juga menduga beberapa spekulan sengaja menimbun kayu agar mendapatkan keuntungan berlipat saat harga BBM naik pada bulan depan.
Hal itu, menurut dia, makin menyulitkan pengrajin kayu di Kabupaten Klungkung yang selama ini banyak memenuhi permintaan dari pasar luar negeri.
Ia memperkirakan bahwa harga kayu bakal naik dua kali lipat pada saat kenaikan BBM nanti. Jika selama ini harga kayu Rp1,5 juta, maka pada saat kenaikan harga BBM akan menjadi Rp3 juta per meter kubik.(IPA/M038/T007)