Denpasar (Antara Bali) - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz memastikan kenaikan harga rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak pada bulan April mendatang.
"Untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM, kami pasti menyesuaikan dengan harga pasar," katanya sebelum membuka Rapat Konsultasi Regional III Kemenpera di Sanur, Denpasar, Rabu malam.
Kenaikan harga rumah MBR yang sebelumnya dipatok Rp70 juta per unit tidak bisa dihindari karena harga bahan bangunan dan komponen lainnya pasti mengikuti kenaikan harga BBM.
Namun dia tidak bisa memperkirakan besaran kenaikan harga rumah MBR tersebut. "Besaran kenaikan BBM saja, kami belum tahu. Perhitungan kenaikan masih terus berjalan. Kami tidak bisa menjawab sebelum tahu persis kenaikan harga BBM," katanya saat didesak wartawan mengensai persentase kenaikan harga rumah MBR.
Sebelumnya Kemenpera bersama sejumlah bank BUMN mengeluarkan kebijakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Bahkan, sebelumnya Kemenpera menurunkan suku bunga FLPP dari 8,15-9,95 persen menjadi 7,5 persen sehingga masyarakat yang berkeinginan memiliki rumah MBR seharga Rp70 juta bisa menyicilnya Rp575 ribu per bulan.
Namun kebijakan tersebut dipastikan akan berubah lagi seiring dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
Meskipun demikian, Kemenpera tetap akan merealisasikan program rumah murah seharga Rp25 juta per unit untuk masyarakat miskin. Ia menjamin kualitas rumah murah tersebut bagus.(M038/T007)