Denpasar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho meminta penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) atau "money changer" untuk terus berinovasi dan menerapkan strategi bertahan selama pandemi COVID-19.
"Pandemi COVID-19 pasti akan berakhir dan akan membawa pola baru dalam keadaan yang normal nanti, termasuk dalam KUPVA BB," kata Trisno, di Denpasar, Kamis.
Oleh karena itu, pihaknya telah pula menyelenggarakan sosialisasi sertifikasi penyelenggara KUPVA BB. Sertifikasi bagi pelaku "money changer" tersebut selaras dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai standarisasi layanan dalam operasional penyelenggaran Jasa Sistem Pembayaran (JSP) termasuk di dalamnya KUPVA.
Baca juga: BI Bali: setoran masyarakat naik 19,85 persen selama pandemi COVID-19
"Untuk itu, materi sosialisasi sangat relevan dalam menyiapkan KUPVA yang tahan banting di segala kondisi serta mampu melaju kencang saat kondisi kembali normal," ucap Trisno.
Penyelenggaraan sosialisasi sebelumnya dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan fasilitas zoom meeting. Untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan, sosialisasi dibagi menjadi dua tahap dalam dua hari. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut sebanyak 200 orang yang merupakan pengurus dan pegawai dari penyelenggara KUPVA di Bali.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan kewajiban perpanjangan izin bagi KUPVA. Berdasarkan PBI No.18/20/PBI/2016 tanggal 3 Oktober 2016 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank, masa berlaku izin KUPVA sampai dengan lima tahun.
Baca juga: BI Bali: Kebutuhan uang tunai saat Lebaran turun 40 persen
"KUPVA yang ingin melanjutkan usahanya, wajib menyampaikan permohonan perpanjangan izin paling lambat tiga bulan sebelum masa berlaku izin berakhir," katanya.
Sementara itu, Ketua Harian 1 APVA Indonesia Andiko Saty Poerwoko dalam pemaparannya menyampaikan bahwa seluruh KUPVA wajib mengikuti sertifikasi keahlian.
Berdasarkan Kerangka Kualifkasi Nasional Indonesia (KKNI), terdapat sembilan jenjang kualifikasi sertifikasi yang terbagi dalam tiga level mulai dari jabatan operator, jabatan teknisi atau analis hingga jabatan ahli. Dengan sertifikasi ini, penyelenggara KUPVA diharapkan semakin memiliki nilai jual karena memiliki keahlian yang terstandarisasi.
Baca juga: Perbankan Bali salurkan APD-bahan pokok kepada warga Karangasem
Pandemi COVID-19 memberikan dampak kepada KUPVA yakni pada April 2020, sebanyak 72,8 persen atau 452 jaringan kantor KUPVA melakukan tutup sementara dan 722 karyawan telah dirumahkan.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker ESDM Provinsi Bali Ngurah Sutapa mengatakan Kartu Prakerja dan BNI sebagai bank mitra pelaksana pembayaran.
Disnaker menyampaikan kartu prakerja merupakan program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan pencari kerja. Selain peningkatan kompetensi, melalui pelatihan online, peserta kartu prakerja juga akan memperoleh insentif dan tambahan biaya survei.
Baca juga: BI Bali: Lebih dari 80.000 "merchant" gunakan QRIS
"Bagi masyarakat yang memerlukan pendampingan pendaftaran kartu prakerja, dapat menghubungi Disnaker terdekat," ucapnya.
Selanjutnya PT BNI Kanwil Denpasar yang diwakili Made Suyanta Yoga menjelaskan tata cara pendaftaran dan teknis pembukaan rekening bagi peserta kartu prakerja. BNI memberikan pendampingan apabila peserta mengalami kesulitan dalam proses pendaftaran hingga pembukaan rekening penampungan.