Denpasar (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar menyerahkan bantuan 350 paket sembilan bahan pokok kepada nelayan terdampak pandemi COVID-19 di kawasan objek wisata Pantai Segara Sanur, Bali.
Direktur Utama Perumda "Tirta Sewaka Dharma" Kota Denpasar, Ida Bagus Arsana saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pemkot telah menyerahkan bantuan sembako kepada nelayan sebanyak 350 paket pada Sabtu (25/4).
Arsana menyebutkan bantuan paket sembako tersebut berupa beras, gula, minyak, telor serta kebutuhan pokok lainnya serta masker sebanyak 500 buah kepada nelayan oleh Anggota DPRD Kota Denpasar I Wayan Suadi Putra.
Pembagian sembako ini merupakan program Pemerintah Kota Denpasar melalui Lumbung Pangan Kota Denpasar yang memiliki slogan "One Hand For One Life" yang merupakan uluran tangan untuk satu kehidupan membantu warga kota yang terdampak pada sektor informal.
Arsana mengatakan bantuan sembako dibagi menjadi dua yakni untuk nelayan ikan sebanyak 180 paket, dan nelayan pariwisata sebanyak 170 paket. Penyaluran bantuan ini dilakukan secara bertahap sebagai implementasi penerapan strategi perlindungan sosial dan ekonomi serta lumbung pangan guna memastikan ketersedian pangan dan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak COVID-19.
Sementara itu Wawali Kota Jaya Negara dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa perlunya seluruh masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan diri. Hal ini mengingat perkembangan penyebaran virus corona yang tidak dapat diprediksi.
Ia mengimbau agar masyarakat lebih disiplin dalam mengikuti arahan pemerintah, serta diimbau untuk tidak pulang kampung selama penanganan pandemi COVID-19 ini.
"Karena kita tidak mengetahui siapa yang membawa virus, sehingga alangkah baiknya menunda sementara agenda pulang kampung, serta selalu menerapkan 'social and physical distancing' (atur jarak dan menjauhi kerumunan masyarakat)," ucapnya.
Jaya Negara juga turut menekankan kepada Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan serta Satgas Gotong-Royong Desa Adat untuk lebih selektif dalam memantau mobilitas penduduk daerahnya.
"Mari tingkatkan kewaspadaan, mengikuti anjuran pemerintah, jika tidak mendesak lebih baik dirumah saja, biasakan diri dengan PHBS, cuci tangan pakai sabun pada air mengalir," ujar Jaya Negara.