Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur berharap, warga yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona baru (COVID-19) menaati protokol kesehatan selama melakukan karantina mandiri.
"Tim gugus tugas di berbagai daerah di NTT masih menemukan ada ODP maupun PDP dan OTG yang sedang melakukan karantina mandiri maupun yang di tempat karantina terpusat masih bandel. Kami berharap warga NTT taat terhadap aturan protokol kesehatan yang berlaku dalam melakukan pencegahan penularan COVID-19," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Minggu.
Ia menyebut NTT memiliki 261 OTG yang memiliki potensi tertular COVID-19 yang saat ini sedang karantina mandiri.
Baca juga: Jubir Satgas bagikan kiat isolasi mandiri COVID-19 di rumah
"Orang Tanpa Gejala (OTG) maupun PDP yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah yang telah terpapar kasus COVID-19 berpotensi terpapar positif COVID-19 sehingga diharapkan mereka mengikuti aturan protokol kesehatan secara baik dan mengikuti arahan petugas medis. Tidak boleh membandel terhadap arahan petugas medis," katanya.
Pemprov NTT berharap, para OTG, ODP, maupun PDP mampu menjaga kesehatannya dengan mengikuti protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan menghindari kerumunan massa selama karantina.
"Mereka harus mengikuti arahan petugas medis. Kami minta mereka tidak bandel lagi karena masih ditemukan ada yang membandel saat petugas medis mengingatkan untuk mengikuti protokol kesehatan," kata Marius didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Veri Guru.
Dia menjelaskan NTT bisa bebas dari paparan COVID-19 apabila semua warga di provinsi berbasis kepulauan itu mengikuti protokol kesehatan secara sungguh-sungguh.
Baca juga: Menkumham terbitkan larangan sementara WNA masuk Indonesia
Pemprov NTT, kata yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 NTT, meminta masyarakat setempat tidak percaya diri secara berlebihan setelah daerah setempat dinyatakan zona hijau, setelah satu kasus positif COVID-19 dinyatakan sembuh.
"Kami minta masyarakat NTT tetap waspada ikut semua aturan protokol kesehatan dalam mencegah penularan COVID-19," kata Marius.