Jakarta (ANTARA) - Jumlah pengunjung layanan digital Perpustakaan Nasional yakni iPusnas meningkat hingga 130 persen setiap minggu pada saat pandemi COVID-19.
"Layanan digital seperti iPusnas menjadi alternatif kegiatan masyarakat saat pandemi COVID-19," ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Perpusnas mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara telekonferensi pada Kamis, (16/4). Syarif Bando menjelaskan sejak kebijakan bekerja dari rumah diberlakukan pada Maret lalu, masyarakat antusias mengunduh dan menggunakan aplikasi iPusnas.
Pada periode 8-14 Maret jumlah yang mengunduh aplikasi iPusnas sebanyak 8.238, lalu melonjak tajam pada periode 29 Maret-4 April yang mencapai angka 42.645 unduhan.
Baca juga: Kominfo tekankan tiga pilar transformasi digital
Baca juga: 2020, Kominfo targetkan 60.000 talenta digital
Signifikansi juga terjadi pada tingkat penggunaan iPusnas. Pada periode 8-14 Maret sebanyak 9.783 pengguna. Namun pada periode 29 Maret-4 April meningkat drastis menjadi 40.902 pengguna.
Aplikasi baca digital iPusnas mendapatkan dukungan penuh dari seluruh anggota Komisi X DPR. Aplikasi iPusnas dianggap efektif mengisi kekosongan waktu dan kejenuhan masyarakat di masa pandemi.
Anggota DPR berharap pada masa mendatang, Perpusnas sebagai penyedia harus berkolaborasi dengan institusi lain, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Kementerian Pariwisata.
"Kerja sama itu dimaksudkan agar Perpusnas tahu kebutuhan bahan bacaan yang diperlukan, termasuk jika dimungkinkan buku-buku pelajaran dialihkan ke dalam bentuk digital, masuk ke dalam platform iPusnas," ujar Anggota Komisi X DPR, Putra Nababan.
Penguatan literasi masyarakat melalui perpustakaan digital juga harus diikuti dengan sosialisasi dan publikasi media agar jenis layanan perpustakaan online yang dimiliki Perpusnas, seperti iPusnas, Indonesia OneSearch (IOS) dan Khastara diketahui masyarakat.
Baca juga: Aplikasi "Ganeca Digital" sediakan 1.500 judul buku digital
Baca juga: "Ganeca Digital" gratiskan layanan akses aplikasi pembelajaran
Anggota Komisi X DPR lainnya, Ferdiansyah, mengatakan bahwa tidak sekedar buku-buku pelajaran saja yang dimasukkan ke dalam platform iPusnas, tetapi buku-buku ringan yang kreatif dan menggugah semangat juga perlu dimunculkan.
"Apalagi jika disesuaikan dengan kondisi sekarang, yang mana banyak orang yang beraktivitas dan belajar dari rumah," kata Ferdiansyah.