Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menandatangani nota kesepahaman dengan 88 perguruan tinggi di Indonesia untuk program Digital Talent Scholarship periode 2020, mereka menargetkan akan ada 60.000 lulusan program tersebut.
"Kita harus mengajak semua ekosistem untuk bersama menghasilkan talenta digital yang dibutuhkan," kata Menteri Kominfo, Johnny G Plate saat penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama Fresh Graduate Academy dan Vocational School Graduate Academy, Digital Talent Scholarship Tahun 2020 di Jakarta, Selasa.
Kominfo sejak tahun 2018 mengadakan program Digital Talent Scholarship berupa beasiswa pelatihan keterampilan bidang teknologi informatika. Program ini ditujukan bagi para lulusan SMA, SMK, perguruan tinggi maupun mahasiswa tingkat akhir untuk menyiapkan keterampilan bidang teknologi sebelum masuk lapangan kerja.
Pada 2019 program Digital talent Scholarship menjangkau 26.000 orang. Peserta akan dibagi ke dalam empat akademi yaitu Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduate Academy, Coding Teacher Academy dan Online Academy.
Baca juga: BDF ke-12, anak muda diminta aktif dalam demokrasi digital dan konvensional
Kominfo tahun ini menambah dua akademi baru di program tersebut, Thematic Academy dan Regional Development Academy untuk penyandang disabilitas, masyarakat yang tinggal di daerah terluar, terdepan dan tertinggal serta masyarakat yang ada di kawasan prioritas pembangunan.
Kementerian memprediksi pada 2035 Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital, jika dibagi rata, hingga tahun tersebut Indonesia perlu mencetak 600.000 talenta digital setiap tahun.
Target tahun depan sebesar 60.000 orang, seperti dikatakan Johnny, baru mencapai 10 persen dari kebutuhan tahunan talenta digital Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk mengejar ketertinggalan ketersediaan talenta digital di dalam negeri.
Digital Talent Scholarship pada 2020 menawarkan pelatihan dalam beberapa bidang, antara lain; artificial intelligence, big data analytics, cloud computing, cybersecurity, internet of things dan machine learning.
Selain itu, ada juga pelatihan di bidang animasi, network administration, digital policy, digital entrepreneurship, digital communication, business intelligence, financial technology dan blockchain.
Kepala Litbang SDM Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, ditemui di acara yang sama, menjelaskan tahun ini Digital Talent Scholarship meluluskan sekitar 17.500 orang, dari total target 26.000.
Menurut Basuki, ada banyak faktor mengapa angka kelulusan tidak mencapai 100 persen, salah satunya adalah peserta sudah mendapatkan pekerjaan ketika pelatihan masih berlangsung.
"Tingkat penyelesaian (tahun ini) 80 persen, kami upayakan anak-anak haru menyelesaikan pelatihan sebelum mendapat sertifikasi," kata Basuki.
Kominfo akan memperketat disiplin agar para peserta Digital Talent Scholarship dapat meraih sertifikasi pelatihan, sementara kelulusan program tahun depan ditargetkan di angka 90 persen.