Tabanan (ANTARA) - Kodim 1619/Tabanan bersama dengan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan memantau kedatangan 50 pekerja migran Indonesia (PMI) di Terminal Pesiapan Tabanan, Bali.
"Rombongan pertama PMI asal Kabupaten Tabanan yang tiba di Terminal Pesiapan Tabanan Rabu,(15/4) pukul 12.45 wita sebanyak 20 orang diangkut dengan bus Pemkab Tabanan dan dilanjutkan pada pukul 13.15 wita tiba rombongan PMI kedua dengan jumlah 12 orang juga, menggunakan bus milik Pemkab Tabanan dan sebelumnya juga sudah ada yang datang secara rombongan di lapangan Umum Kediri sebanyak 18 orang pada Selasa malam, (14/4)," kata Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto, dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan selama COVID-19 merebak, pekerja migran Indonesia (PMI) terus berdatangan dan kembali ke Tanah Air termasuk beberapa diantaranya warga asal Tabanan, Bali.
Dia menjelaskan, untuk mencegah penyebaran penularan COVID-19 di wilayah Kabupaten Tabanan perlu adanya pemantauan yang melekat dan mengarahkan agar para PMI tersebut melalui langkah-langkah protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah seperti melewati rapid test dan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Sedangkan menurut para pekerja migran Indonesia sebelum mereka dipulangkan ke rumah masing-masing untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari dan diawasi oleh posko gotong royong COVID-19 di desanya masing-masing mereka telah menjalani rapid test dan seluruhnya dengan hasil negatif," jelasnya.
Baca juga: Sekda Bali: Pemulangan pekerja migran lewat Benoa itu keputusan Jakarta
Sementara itu, pada Kamis (16/4) Kapal Pesiar Voyager Of The Seas tiba di Perairan Benoa, Bali dan membawa 232 anak buah kapal asal Indonesia yang diturunkan di Bali.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan setelah selesai melakukan rapid test maka akan dipilah yang mana ABK asal Bali dan yang mana bukan berasal dari Bali.
"Berikutnya untuk ABK asal Bali dipilah juga mana yang positif dan negatif. Yang positif akan diambil oleh gugus tugas COVID-19 Provinsi Bali untuk dibawa ke karantina, kemudian diambil swabnya dan lanjut tes laboratoriumnya dengan PCR, begitu SOPnya, u tuk ABK non Bali, dipilah positif dan negatif. Yang negatif akan dibawa ke hotel untuk selanjutnya diatur jadwal pemulangannya ke daerah masing-masing, untuk yang positif non Bali akan diisolasi di hotel tersendiri," katanya.
Pada Kamis (16/4) tercatat jumlah akumulatif di Bali, ada 113 kasus positif COVID-19 di Bali, yang sudah dinyatakan sembuh ada 32 orang, sedangkan 78 orang masih menjalani perawatan di 11 RS rujukan yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Bali.
Baca juga: Sekda Bali: Hentikan stigma pekerja migran pembawa COVID-19