Singaraja (ANTARA) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Bali, turut membantu pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Buleleng yang menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19.
Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Jampel di Singaraja, Senin, mengatakan sumbangan APD dan beberapa kebutuhan lainnya sudah diserahkan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng I Gede Suyasa, Jumat (10/4) lalu.
"Bantuan yang diserahkan terdiri dari baju hazmat, masker, sepatu boot, hand sanitizer, dan peralatan lainnya," katanya.
Rektor Jampel mengungkapkan APD tersebut sangat diperlukan, sehingga perlu mendapat perhatian serius. "Ini sesuai dengan kebutuhan para dokter dan tenaga medis. Ini memang kita sudah pesan dua minggu yang lalu. Undiksha sudah sangat sigap dalam melakukan antisipasi penyebaran COVID-19," jelasnya.
Menurut dia, pendanaan untuk pengadaan APD itu merupakan kontribusi dari seluruh warga Undiksha. Pegawai dan dosen memberikan sumbangan berdasarkan golongannya yang telah disepakati dalam Rapat Pimpinan.
Selain itu, dana juga dikumpulkan dari satu kali tunjangan jabatan pimpinan. "Kami juga membuat edaran untuk menggalang bantuan melalui Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Undiksha, yang saat ini sedang berproses," katanya.
Baca juga: Undiksha terapkan kuliah daring/online
Selain untuk pengadaan APD tenaga medis, sebagian dana yang sudah terkumpul juga akan digunakan membantu pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dan mahasiswa yang betul-betul dalam kondisi kurang mampu dan terdampak di masa pandemi COVID-19.
"Memang kami akan kaji, terutama bagi mahasiswa Bidikmisi, Afirmasi, mahasiswa dengan UKT level I, dan II," kata Jampel.
Dalam upaya memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar, pihaknya mengupayakan adanya bantuan paket data internet bagi mahasiswa. "Barangkali dalam satu bulan bisa 6-8 GB, mungkin bisa cukup dan akan diberikan selama masa Pandemi COVID-19," katanya.
Berdasarkan survei daring/online terkait pembelajaran daring yang telah dilakukan mahasiswa bahwa kebutuhan paket data internet sebulan berkisar antara 5 sampai 30 GB. "Kami sedang mengupayakan berkoordinasi dengan provider seluler. Semoga kami bisa mengeksekusi bantuan ini segera," ucapnya.
Baca juga: Undiksha cetak mahasiswa berkarakter lewat "outbond"
Dalam situasi seperti ini, pimpinan di tingkat fakultas juga diminta untuk terus memantau kondisi mahasiswa, dosen, maupun pegawai, kalau seandainya ada permasalahan atau keluhan, sehingga bisa segera ditangani.
Nyoman Jampel juga menyampaikan walaupun saat ini menghadapi kondisi sangat sulit, tetapi pelayanan terhadap mahasiswa dan seluruh stake holder harus tetap berjalan dengan baik. "Para pimpinan, baik di tingkat universitas, fakultas, sampai ke level prodi harus memonitoring dan mengevaluasi apa yang sedang berjalan saat ini," tegasnya.
Sumbangan ADP tersebut diapresiasi Sekda Buleleng, Gede Suyasa, yang menerima bantuan Undiksha itu. Ia menjelaskan alat tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung kinerja tenaga medis. "Ini akan kami distribusikan kepada tenaga medis yang merawat, memeriksa pasien COVID maupun yang bergejala," jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Buleleng ini menyebutkan ketersediaan APD masih tergolong aman. Namun demikian, dinilai masih perlu ada penambahan, mengingat ancaman COVID-19 belum hilang. "Karena alat ini ada yang sekali pakai. Jadi selama penanganan masih berlangsung, harus tetap tersedia," katanya.