Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 60 orang yang terdiri dari 40 anggota TNI dan 20 lainnya dari mahasiswa keperawatan mengikuti kegiatan donor darah di Kesdam IX/Udayana, yang akan diberikan kepada PMI Bali, dalam rangka mengatasi berkurangnya jumlah stok darah selama COVID-19.
"Sebenarnya banyak anggota yang antusias ikut donor darah, namun untuk menghindari kerumunan jadi hanya melibatkan 60 orang saja. Untuk anggota utamanya yang PNS saat ini banyak bekerja di rumah dan memang saat ini kita harus melakukan physical distancing. Donor darah akan dilakukan berkala," kata Kakesdam IX/Udayana, Kol Ckm dr. I Made Mardika, saat ditemui di Aula Kesdam IX/Udayana, Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan bahwa stok semua jenis golongan darah mulai menipis, untuk itu anggota TNI mulai dikerahkan, dan juga akan berlanjut pada anggota satuan lainnya di wilayah Kodam IX/Udayana.
"Untuk stok darah di RSAD kami biasanya langsung minta ke PMI, tapi untuk saat ini masih terpenuhi," jelasnya.
Baca juga: TNI sumbang 139 kantong darah cegah kekurangan stok saat pandemi COVID-19
Sementara itu, Staf Humas Unit Donor Darah PMI Bali Cok Gede Agung Kurniawan mengatakan bahwa untuk saat ini stok semua jenis golongan darah di PMI Bali masih terpenuhi.
"Jadi kita berusaha memenuhi sampai hampir 50 persen lah sekarang. Disamping itu juga pasien sendiri membawa donor pengganti itu untuk melengkapi kebutuhan darah dari pasien itu sendiri, kita juga kita berupaya untuk sosialisasi pada instansi kepada khususnya di Kesdam IX/Udayana untuk membantu memenuhi kebutuhan darah di khususnya di PMI Provinsi Bali unit donor darahnya," jelasnya.
Pihaknya juga menyiapkan formulir bagi calon pendonor untuk mendeteksi dini dengan COVID-19. Kata dia, calon pendonor itu akan diberikan pertanyaan terkait dengan pernah atau tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terpapar virus corona.
"Kalau ada yang punya riwayat itu, otomatis langsung kami tolak, selain itu ada pilek dan batuk pun meskipun ringan kami tunda sementara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan kami mengantisipasi adanya orang tanpa gejala (OTG)," ucap Cok Gede Agung.
Ia menambahkan stok darah tersebut dibutuhkan tidak hanya untuk mengantisipasi selama wabah COVID-19, melainkan untuk penyakit-penyakit lainnya seperti proses melahirkan dengan operasi sesar, kemudian kasus kecelakaan dan pasien DBD juga masih membutuhkan.
Selain itu, untuk jumlah darah yang saat ini disediakan PMI Bali perharinya sekitar 80-100 kantong darah. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari dalam kondisi normal perharinya itu sebanyak 150 kantong darah.
"Sebenarnya kita upayakan supaya bisa membantu mereka yang membutuhkan donor ini, dan juga ya masih ada masyarakat yang tetap donor secara berkelanjutan datang ke unit tranfusi darah secara mandiri dan mereka juga tahu bahwa donor darah belum bisa diselenggarakan secara sintetis atau dengan obat," katanya.
Baca juga: Yonif Mekanis adakan donor darah di pesisir
Ia mengatakan untuk sementara belum ada jenis-jenis golongan darah yang sulit dicari dan semuanya masih bisa terpenuhi tapi permintaan dari golongan darah AB cukup sedikit sekarang saat ini sedangkan permintaan yang rutin itu O dan B, A kemudian AB.
Ia juga membuka posko donor PMI Provinsi Bali yang berada di Jalan Imam Bonjol, Denpasar dengan tetap mengikuti aturan atau SOP yang sudah diarahkan secara internasional seperti physical distance dan social distance.
"Untuk penggunaan masker juga kita wajibkan, ada pendonor yang tidak menggunakan masker kita berikan masker untuk meminimalisir penyebarluasan dari virus itu sendiri jadi kita berusaha melalui media sosial dengan sosialisasi bahwa saat COVID-19 ini bagi orang sehat untuk donor itu masih aman selama mengikuti arahan pemerintah," ucapnya.