Denpasar (ANTARA) - Jajaran Korem 163/Wirasatya beserta tujuh kodim di antaranya Kodim 1610/Klungkung, Kodim 1611/Badung, Kodim 1616/Gianyar, Kodim 1617/Jembrana, Kodim 1619/Tabanan, Kodim 1623/Karangasem, dan Kodim 1626/Bangli di Bali menyumbangkan 139 kantong darah untuk mencegah kekurangan stok darah selama COVID-19.
"Jadi semua kegiatan donor darah ini turut bekerjasama dengan PMI cabang di kabupaten/kota dengan total 139 kantong darah, rinciannya untuk golongan darah A sebanyak 23, B ada 42, O ada 65 dan AB ada sembilan stok darah," kata Kapenrem 164/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia, saat dikonfirmasi di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan bahwa kegiatan donor darah tersebut dimulai sejak minggu awal di bulan April 2020. Donor darah dilakukan dalam rangka membantu PMI mengatasi kekurangan persediaan darah sebagai akibat penerapan social distancing untuk menghadapi pandemi COVID-19.
Stok darah di beberapa PMI kabupaten/kota di Bali mulai menipis akibat pandemi Virus Corona, menyusul diberlakukannya social distancing, sehingga masyarakat mulai membatasi diri untuk aktivitas di luar rumah.
"Donor darah ini dilakukan secara berkala dengan tujuan membantu PMI menyiapkan ketersediaan darah, salah satunya donor darah yang berlangsung di Kabupaten Jembrana karena saat ini banyak sekali pasien mengalami demam berdarah (DBD)," katanya pula.
Baca juga: KPU Badung dan PMI semprotkan disinfektan
Dia mengatakan selama pandemi COVID-19 ini, mekanisme untuk donor darah diatur sedemikian rupa sesuai standar operasional prosedur (SOP) agar tetap aman dan lancar. Dalam pemeriksaan juga menerapkan social distancing agar pendonor dan penyelenggara dalam kondisi aman.
"Sebenarnya banyak yang mau donor darah, dari data-data itu banyak yang daftar tapi setelah diajukan pengecekan ada beberapa hal yang tidak memenuhi syarat karena berbagai alasan, seperti waktu donornya kurang dari tiga bulan dari donor sebelumnya, ada juga terkait tensi, hipertensi, hipotensi, tekanan darah tinggi sehingga jadi pertimbangan pelaksanaan donor darah," katanya lagi.
Ia menjelaskan bahwa personel TNI sebelum melakukan donor darah juga telah melalui pemeriksaan baik berupa pengecekan suhu, pengecekan tekanan darah dan pemeriksaan lainnya. "Pendonor semua dalam keadaan sehat, dan tidak ada gejala mengarah ke COVID-19," ujarnya lagi.