Jakarta (ANTARA) - Maskapai penerbangan nasional Rusia, Aeroflot, akan menerbangkan pesawatnya untuk mengevakuasi warga negara Rusia dari Bali pada Minggu (29/3) di tengah wabah virus corona.
Misi khusus itu diungkapkan Kementerian Transportasi Rusia, seperti dikutip kantor berita Rusia, Sputnik, Sabtu.
"Untuk mengevakuasi para warga negara Rusia dari Bali, Aeroflot akan melakukan satu penerbangan tambahan dengan 457 tempat duduk pada 29 Maret," kata Kementerian dalam pernyataan.
Laporan itu tidak menyebutkan berapa banyak orang yang akan dibawa dalam penerbangan Aeroflot itu.
Baca juga: Trump: AS akan produksi 100.000 ventilator
Baca juga: Di Indonesia, pasien COVID-19 menjadi 1.155 kasus, di Bali sembilan kasus
Pada Kamis (26/3), Pemerintah Rusia memerintahkan Badan Transportasi Udara Federal untuk melarang semua penerbangan reguler dan sewaan internasional mulai Jumat (27/3).
Pengecualian diberikan pada penerbangan yang bertujuan membawa pulang warga negara Rusia dari luar negeri di tengah pandemi virus corona, menurut laporan Sputnik.
Badan Kesehatan Dunia pada 11 Maret menyatakan virus corona baru COVID-19 sebagai pandemi, yakni wabah yang berjangkit secara serentak di berbagai wilayah.
Sejauh ini menurut Johns Hopkins University, sudah lebih dari 590.000 orang di seluruh dunia tertular virus corona dan lebih dari 27.000 orang kehilangan nyawa akibat virus tersebut.
Baca juga: DPRD Bali minta pekerja migran wajib jalani karantina
Sementara itu menurut situs Kementerian Kesehatan Indonesia infeksiemerging.kemkes.go.id, hingga Sabtu pukul 16.00 WIB jumlah total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.155 dan korban jiwa sebanyak 102 orang.
Menurut rangkaian data yang sama, jumlah orang di Bali yang dinyatakan positif mengidap mengidap virus corona jenis baru itu tercatat sembilan orang dan dua orang meninggal.
Aeroflot ke Bali, hari Minggu evakuasi warga Rusia
Sabtu, 28 Maret 2020 18:17 WIB