Denpasar (ANTARA) - Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang, dr. I Ketut Sudartana, mengatakan tercatat puluhan warga baik itu Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang mendatangi Posko COVID-19 RSUP Sanglah, Denpasar, melakukan pemeriksaan diri dalam setiap harinya.
"Yang datang ke posko ada sampai 70 orang per harinya. Untuk yang kemarin (21/3) ada 90 orang lebih WNA dan WNI. Kami juga sudah memberikan pelayanan ke semuanya," kata dr. I Ketut Sudartana saat dikonfirmasi di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan Posko COVID-19 dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi sampai 16.00 sore sesuai dengan jam kerja.
"Nah untuk mengantisipasi membludaknya kedatangan masyarakat yang sudah resah mungkin ya yang mau tahu COVID-19 atau tidak, maka RSUP Sanglah membuat Posko COVID-19 yang berlokasi di ruang nusa indah," katanya.
Baca juga: RSUP Sanglah tiadakan jam berkunjung pasien cegah COVID-19
Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini di Posko COVID-29 belum melakukan rapid test.
"Hingga saat ini kami belum melakukan pemeriksaan rapid test tapi yang kami lakukan adalah menyeleksi, menscreening bahwa pasien atau orang yang datang ke posko kami apakah dia dalam status ODP atau PDP," ucapnya.
dr. Sudartana menjelaskan seandainya dari warga yang datang ke Posko COVID-19 itu adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP) maka akan diberikan penjelasan, dan informasi agar cukup dirawat di rumah dengan melakukan isolasi diri. Sedangkan kalau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk langsung dirawat di ruang isolasi di nusa indah dan dilengkapi pemeriksaan VCR COVID-19.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang sekaligus menjadi Ketua Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan terkait dengan Rapid test bahwa Rapid test bukan saja menjadi masyarakat namun juga menjadi kepentingan Pemerintah Provinsi Bali untuk Satgas dalam penanganan virus corona.
Baca juga: Bali ajak akademisi kesehatan bantu tangani COVID-19 di RSUP Sanglah
Ia mengatakan Tim Satgas saat ini sedang bekerja terus mencari alat pendukungnya yang berfungsi untuk melakukan rapid test.
Pihaknya sudah bekerja sama dan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat baik BNPB dan Kementerian Kesehatan RI, dan sedang berupaya menghubungi dan mencari penyaluran alat melalui distributor yang menyalurkan alat kesehatan ataupun farmasi dan agen untuk mendapatkan alat tersebut, termasuk pengadaan APD.
"Sekarang juga mengoptimalkan pemeriksaan tes laboratorium COVID-19 maka lab RSUP Sanglah sedang melakukan persiapan agar tes COVID-19 dapat dilakukan di RSUP Sanglah," kata Dewa Made Indra.