"Saat ini ada empat yang benar-benar siap," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga melalui konferensi video di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan empat rumah sakit itu, yakni RS Pertamina Jaya, RS Pelni, RS Lavelia Malang, dan RS PHC Surabaya.
Baca juga: RSUP Sanglah tiadakan jam berkunjung pasien cegah COVID-19
Kendati demikian, ia mengatakan, empat rumah sakit BUMN itu belum menampung pasien COVID-19 karena belum mendapatkan Izin rujukan dari Kementerian Kesehatan.
"Ini ada rencana Menkes ingin lihat juga (fasilitas RS BUMN)," ucapnya.
Arya menambahkan selain empat rumah sakit itu, pihaknya juga mempersiapkan rumah sakit BUMN lainnya untuk dijadikan tempat rujukan COVID-19. Saat ini BUMN memiliki 65 rumah sakit di seluruh Indonesia.
"Nantinya ke depan akan ada 31 rumah sakit BUMN yang siap menangani COVID-19," katanya.
Baca juga: Rumah Sakit Pratama Giri Emas jadi pusat penanganan COVID-19 di Buleleng
Selain itu, Arya juga mengatakan pihaknya menyiapkan satu hotel milik BUMN untuk dijadikan tempat penampungan orang dalam pengawasan (ODP) COVID-19.
"Tahap pertama hotel ini dulu yang kami buat, satu hotel. Itu bukan buat pasien, tapi ODP yang sangat khusus," ucapnya.
Sebelumnya, Arya mengatakan pihaknya bakal menggunakan Hotel Patra Comfort sebagai tempat ODP COVID-19. Hotel itu memiliki kapasitas 52 tempat tidur.
"Hotel itu untuk ODP sebagai save house, sesuai arahan Pak Menteri (BUMN)," ucapnya.
Baca juga: Indef: "social distancing" lebih baik ketimbang "lockdown"
Hotel Patra Comfort itu terletak di sebelah RS Pertamina Jaya yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hotel dan rumah sakit itu milik anak usaha PT Pertamina (Persero).