Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendorong penggunaan obat modern yang diolah dari alam Indonesia untuk digunakan secara luas di masyarakat, di tengah mewabahnya COVID-19 yang membuat produksi bahan baku farmasi di China terhenti sementara.
"Obat modern asli Indonesia (OMAI) ini manfaatnya sangat besar dan sangat baik, sedangkan efek sampingnya sangat kecil, bahkan hampir tereliminir, dianggap tidak ada lah. Jadi menurut saya ini potensi pasar yang luar biasa," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan ketika berkunjung ke fasilitas Dexa, Cikarang, Jawa Barat, Jumat.
Menkes ingin agar penggunaan obat asli Indonesia atau OMAI lebih banyak digunakan, karena bahan bakunya yang merupakan asli Indonesia menunjukkan bahwa kebutuhan bahan baku terpenuhi.
Fakta itu sangat penting, karena dengan penggunaan obat dengan bahan baku dari Indonesia bisa menekan harga obat menjadi lebih terjangkau, selain menurukan tingkat ketergantungan akan impor dari negara lain.
"Untuk mencapai target mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan alat kesehatan Kementerian Kesehatan akan melakukan percepatan dengan mendorong investasi bahan baku, produk obat, serta alat kesehatan," kata Terawan.
Terawan mengapresiasi industri farmasi yang mendukung strategi pemerintah dalam mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat dan alat kesehatan, melalui riset penemuan dan hilirisasi, seperti yang dilakukan Dexa.
Dexa saat ini telah memiliki 18 produk berizin edar fitofarmaka atau obat herbal yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dari 26 produk berizin edar fitofarmaka di Indonesia.
Menkes dorong perluasan penggunaan bahan baku asli Indonesia untuk obat
Jumat, 21 Februari 2020 12:49 WIB