Denpasar (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Kota Denpasar, Bali menggelar acara "Expose Pembangunan Ekonomi Inklusif" sebagai evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) 2016-2021.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Denpasar Putu Naning Djayaingsih di Denpasar, Sabtu, mengatakan kegiatan itu tepat sebagai evaluasi pembangunan yang telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai RPJMD Semesta Berencana Kota Denpasar Tahun 2016-2021, sehingga dapat berjalan sesuai pertumbuhan ekonomi bersifat "pro-poor, pro-job, pro-growth and pro-equity".
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai secara berkelanjutan mampu menurunkan kemiskinan, pengangguran dan juga peningkatan kesetaraan gender di Bali dan di Kota Denpasar khususnya.
Selain itu, katanya, mengembangkan "pro-environment, dan pro-culture" berbasis pada kearifan lokal.
Ia menjelaskan dari 460 kabupaten dan kota telah dihitung dengan Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusifnya (IPEI), Kota Denpasar menempati 10 besar kabupaten dan kota dengan peringkat tertinggi nilai 6,27, serta menempati ranking tertinggi dari sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Bali.
Melalui sinkronisasi dan koordinasi program lintas sektor, evaluasi terhadap inklusivitas pembangunan ekonomi sebagai kebutuhan penting.
"Saya berterima kasih kepada Badan Penelitian dan Pembanguan Kota Denpasar telah berinisiatif menyelanggarakan acara 'Expose Pembangunan Ekonomi Inklusif', berharap dengan adanya acara ini dapat mendukung terwujudnya masyarakat mandiri, adil makmur melalui percepatan pembangunan," ucapnya.
Ketua panitia kegiatan yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Denpasar Putu Naning Djayaingsih mengatakan kegiatan itu menghadirkan pembicara Staf Ahli Kemeterian PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Amelia Adininggar Widiasti.
Ia mengatakan besar harapan acara itu dapat memberikan manfaat dan terciptanya peningkatan pelayanan ekspose pembangunan ekonomi di Kota Denpasar.
Jumlah peserta dari seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah di lingkungan Setda Kota Denpasar dan kelompok ahli pembangunan Kota Denpasar, serta Majelis Pengendalian Mutu Badan Litbang Kota denpasar.
"Saya berharap dengan adanya acara ini penelitian inklusivitas dalam pembangunan ekonomi dilaksanakan secara makro, juga dapat semakin diperluas melalui penelitian sektoral lainnya, seperti inklusivitas sektor keuangan mikro dalam menunjang UMKM dan koperasi. Hal tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah pusat maupun masyarakat," ucapnya.
Pemkot Denpasar adakan "Expose Pembangunan Ekonomi Inklusif"
Sabtu, 16 November 2019 21:33 WIB