Denpasar, (Antara Bali) - Lembaga swadaya masyarakat Bali Sruti menggelar pelatihan mengenai kesetaraan gender bagi para aktivis dari berbagai organisasi nonpemerintah, Minggu.
"Mendorong kesetaraan gender penting sekali dilakukan secara kontinyu dan bersama-sama, karena jika perempuan masih saja tertinggal di berbagai bidang, maka perempuan akan menjadi beban pembangunan," kata Ketua Bali Sruti Luh Riniti Rahayu saat membuka pelatihan tersebut, di Denpasar.
Ia menyampaikan, pelatihan dengan para peserta yang terdiri dari kaum laki-laki dan perempuan dari kalangan LSM, ormas, akademisi, dan jurnalis itu sekaligus ditujukan untuk memberikan pemahaman yang sama pada delapan tujuan pembangunan millenium (MDGs).
"Pencapaian MDGs adalah salah satu prioritas utama bangsa Indonesia, dan bukanlah semata tugas dari pemerintah untuk pencapaian target tersebut, namun harus menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat," ujar Riniti yang juga mantan anggota KPU Bali itu.
Riniti menambahkan, kesetaraan gender di Provinsi Bali, sejauh ini termasuk paling rendah di Indonesia. Sedangkan dari jumlah kasus HIV/AIDS, Bali menduduki peringkat kelima di Tanah Air dan kelihatannya perkembangan penyakit ini terus mengkhawatirkan," katanya.
Sementara itu, I Ketut Sudantra dari Pusat Studi Wanita Universitas Udayana yang menjadi narasumber dalam pelatihan mengatakan, pengarusutamaan gender (PUG) merupakan strategi mendorong kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.(**)